Anda pasti sudah tahu dan mengenal apa itu tendangan penalti dalam permainan sepak bola. Buat pecinta olahraga tendang menyepak bola ini, sering kali kita menyaksikan adanya tendangan penalti yang terjadi dalam sebuah pertandingan.
Anda juga pasti sepakat, bahwa tendangan penalti diberikan wasit kepada sebuah tim, saat tim lawan melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam area penalti.
Tendangan penalti bisa diberikan wasit apabila seorang pemain mengasari pemain lawan di kotak penalti sendiri atau bisa juga karena seorang pemain dari tim yang bertahan tertangkap wasit melakukan hand-ball di kotak terlarang.
Umumnya, hukuman penalti ini akan berbuah gol alias berhasil dibanding gagalnya. Kiper kelas dunia bak Gianluigi Buffon ataupun Manuel Nuer pun banyak gagal dalam menghalau tendangan yang dilakukan pemain lawan dari jarak 11 meter ini.
Namun, tak sedikit pemain kelas dunia juga gagal mengonversi tendangan penalti menjadi sebuah gol. Hal ini pula yang terjadi pada Edin Dzeko, striker AS Roma yang gagal mencetak gol dari titik putih pada pertandingan pekan ke-24 lalu, saat AS Roma melawat ke markas Crotone.
Musim ini, setidaknya saat Serie-A memasuki pekan ke-24, pasukan Serigala ibu kota sangat akrab dengan tendangan penalti. Dari 24 pertandingan yang sudah dijalani, AS Roma tercatat 15 kali berhubungan dengan tendangan penalti.
AS Roma sudah 11 kali mendapatkan tendangan penalti di Serie-A. Selain mendapatkan tendangan penalti, Il Lupi juga telah empat kali terkena hukuman tendangan penalti.
Cerita menarik ditorehkan AS Roma dari semua tendangan penalti tersebut. Kegagalan Edin Dzeko dalam mengeksekusi penalti ke gawang Crotone pada Sabtu lalu (12/2/2017), adalah yang kedua kalinya musim ini di Serie-A. Sebelumnya Dzeko juga gagal mencetak gol dari titik putih pada pekan ke-20.
Jika saat melawan Crotone, tendangan Dzeko melebar ke samping kanan gawang, maka sebelumnya tendangan dari jarak 11 meter pemain asal Bosnia ini pun melambung jauh di atas gawang Udinese. Beruntung saat itu, AS Roma sudah unggul 1-0 dan berhasil mempertahankan keunggulan di Friuli hingga akhir laga.
Namun demikian, dari total 18 gol yang disumbangkan Dzeko untuk AS Roma musim ini di Serie-A, satu di antaranya berasal dari titik putih. Dzeko berhasil memanfaatkan peluang emas itu pada pekan ke-10 saat bertandang ke Sassuolo.
Bicara hukuman penalti, selain kebobolan lewat tendangan penalti tersebut, gawang AS Roma juga tercatat dua kali selamat dari hukuman tersebut. Dari empat kali hukuman yang diterima oleh Il Giallorossi, dua di antaranya berhasil diselamatkan oleh penjaga gawang Roma asal Polandia, Wojciech Szczesny.
Yang mungkin masih anda ingat terjadi pada pekan ke-16 saat Szczesny berhasil mengeblok tendangan penalti pemain AC Milan, Mbaye Niang. Keberhasilan itu menjadi pemacu semangat anak asuh Luciano Spalletti yang akhirnya justru unggul dan menang 1-0 lewat gol tunggal Radja Nainggolan pada paruh babak kedua.
Baca Juga:
- Dedi Kusnandar: Pertama Kali Pakai Langsung Tokcer
- Thailand Berterima Kasih kepada Rexy Mainaky
- 2017, Higuain Lebih Tajam daripada Suarez dan Messi
Berbicara kembali tentang 11 penalti yang diterima AS Roma musim ini, di mana tiga di antaranya dieksekusi oleh Edin Dzeko, maka delapan tendangan lainnya berhasil dikonversi menjadi gol oleh pasukan Luciano Spalletti.
Dua di antaranya disumbangkan oleh Si Pangeran Roma, Fransesco Totti. Lalu sisanya alias enam hadiah penalti lainnya berhasil dicetak sempurna menjadi gol oleh pemain gelandang bernomor punggung 8 bernama Diego Perotti.
Kisah 100 persen dari titik putih yang dilakukan mantan pemain Sevilla ini serupa dengan apa yang terjadi untuk Liverpool FC di Premier League musim ini. Jika Liverpool FC memiliki algojo 11 meter dari titik putih bernama James Millner, maka Diego Perotti pemain berkebangsaan Argentina inilah yang menjelma jadi algojo sempurna untuk AS Roma di Serie-A musim ini.
Diego Perotti memulai kran mencetak gol dari titik putih sejak pekan pertama. Saat itu, dua gol bahkan ia cetak dari titik putih ke gawang Udinese. Berlanjut masing-masing satu gol saat bertemu Cagliari (pekan ke-2), Atalanta (13), Pescara (14) dan terakhir di pekan ke-18 saat kontra Chievo Verona.
Sayang saja, saat Edin Dzeko dua kali gagal mencetak gol dari titik putih pada pekan ke-20 dan 24, Diego Perotti absen memperkuat Il Lupi. Andai saja Perotti ada di lapangan, tak mustahil ia menjadi algojo dan sukses menambah koleksi golnya musim ini.
Hingga saat ini, Diego Perotti tercatat telah mencetak enam gol di kompetisi Serie-A, di mana semua gol yang diciptakannya berasal dari titik putih. Torehan dan jumlah gol yang sama dengan apa yang ditorehkan James Millner untuk Liverpool FC di Premier League musim ini.
Melihat permainan agresif Serigala Roma dalam menyerang lawan di mana memungkiknkan mereka mendapatkan tendangan penalti dari wasit sebagai buah permainan kasar lawan, maka sudah seharusnya Luciano Spalletti terus memainkan pemain nomor punggung delapannya di luar skors kartu ataupun cedera.
Bayangkan saja bila tiga poin bisa diperoleh AS Roma dari gol tunggal melalui eksekusi sempurna Diego Perotti dari titik putih. Hmmm…
#RinganJari #SerieA #ASRoma #DiegoPerotti
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | - |
Komentar