Sebuah running text muncul di jaringan TV berbayar NBA TV, Minggu (16/4) WIB. "Chyna Thomas, sister of Celtics' Isaiah Thomas, dies in car crash", demikian bunyi running text itu. Cyna, 22 tahun, wafat, usai mengalami kecelakaan tunggal di Interstate 5 (jalan negara bagian) Washington.
Kabar kecelakaan dan meninggalnya Cyna diterima Isaiah Thomas usai berlatih sesi siang, di hari Sabtu.
"Chyna meninggal dalam kejadian kecelakaan tunggal," jelas seorang petugas kepolisian Washington, seperti dikutip dari ESPN.
Dalam laporan polisi, kecelakaan diduga terjadi pada pukul 5 pagi. Mobil Chyna melintir hingga berpindah lajur dan berhenti setelah membentur pembatas besi. Polisi menemukan Chyna tidak memakai sabuk keselamatan.
Thomas sedang meladeni wawancara dengan wartawan dalam menghadapi laga pertama ronde pertama play-off wilayah Timur. Laga pertama dimainkan Senin (17/4) pagi WIB dengan hasil Boston Celtics kalah 102-106 dari peringkat delapan, Chicago Bulls.
Avery Bradley, guard Celtics yang juga rekan sekampungnya, mendadak mengajak Thomas masuk kamar ganti. Mereka tak kembali dan melanjutkan sesi tanya jawab yang memang sudah diagendakan dengan media itu.
Ayah Thomas, James Thomas, dalam wawancara dengan Boston Herald, mengatakan anaknya belum merencanakan pulang ke Tacoma, Washington.
"Sekarang adalah masa krusial untuk keluarga kami," kabar James.
Celtics segera mengeluarkan pernyataan seputar kabar duka itu. "Kami sangat berduka atas kepergian Chyna Thomas. "Doa dari elemen Boston Celtics untuk Isaiah," dalam rilis resmi Celtics. Pernyataan duka juga disampaikan Komisioner NBA, Adam Silver.
"Kami berduka mendengar kabar itu," ucap Silver dalam rilisnya.
Baca Juga:
- Peter Odemwingie Anggap Gol Pertamanya di Liga 1 Tak Penting
- Pengalaman Istimewa Pelatih Swansea bersama Ronaldo
- Kegundahan Akibat Ketidakjelasan Kompetisi U-19
Gagal Memberikan Kemenangan
Pelatih Celtics, Brad Stevens, tentu saja galau mendengar kabar tersebut. Ia hanya bisa pasrah. Ia tidak bisa memaksa untuk bermain maksimal pada laga penting melawan Chicago Bulls, Senin (17/4) WIB.
"Saya mengatakan kalau Isaiah punya pilihan tidak bermain. Namun, Isaiah memilih bermain untuk Boston. Ia tak kehilangan ketajaman dengan mencetak 33 angka di laga itu. Namun Boston secara keseluruhan kalah di laga yang sengit tersebut.
Kalah dari Bulls dan kepergian si adik membuat Isaiah memilih tidak berkomentar di depan para wartawan. "Ia irit bicara saat ini. Ia hanya mau berbicara pada orang terdekatnya," ucap Jae Crowder, big man Celtics.
"Kami ingin memberikan hadiah kemenangan untuknya," ucap Crowder.
Rekan sekampung, Avery Bradley, tak henti menghibur dan menemani Isaiah. Kamera TV TNT berhasil mengambil momentum linangan air mata Isaiah.
"Isaiah adalah keluarga saya. Kami besar di daerah yang sama. Saya tahu mendalam tentangnya. Ia seorang kompetitor perkasa," ucap Bradley. "Ia memaksakan bermain untuk keluarganya, terutama untuk adik yang ia cintai."
Terlepas dari musibah yang dialami motor permainan Celtics, laga melawan Bulls memang sudah diduga akan berlangsung seru. Kedua tim memiliki points differential yang tidak jauh.
Dalam predisi NBA Play-off 2017, laga ini diperkirakan akan membuat kejutan di ronde 1. Laga lain yang diperkirakan mengejutkan adalah LA Clippers vs Utah Jazz. Utah Jazz menang 97-95, Minggu (16/4) WIB.
Point differential adalah statistik rataan angka memasukkan dikurangi rataan kemasukan. Dengan point differential selisih 2,2, siapapun bisa menang di laga Boston Celtics lawan Chicago Bulls.
Point differential paling sedikit adalah Utah Jazz vs LA Clippers 0,4.
Kejutan play-off sudah mencatat korban, dan akan bermunculan korban berikutnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar