Meksiko Vs AS, Tempat Tinggi Menjadi Kunci

By Minggu, 11 Juni 2017 | 01:59 WIB
Pelatih timnas AS, Bruce Arena, mengawal timnya saat melakukan pemanasan menjelang laga melawan Serbia di Stadion Qualcomm, San Diego, pada 29 Januari 2017.
KENT HORNER/GETTY IMAGES
Pelatih timnas AS, Bruce Arena, mengawal timnya saat melakukan pemanasan menjelang laga melawan Serbia di Stadion Qualcomm, San Diego, pada 29 Januari 2017.

Ketika menjamu Meksiko pada pertemuan pertama babak V Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Concacaf, 11 November tahun lalu, AS kalah 1-2. Hasil itu merupakan awal petaka buat pelatih ketika itu, Juergen Klinsmann. 

Penulis: Dian Savitri

Empat hari kemudian, di kandang Kosta Rika, AS kalah lagi 0-4. Klinsmann dipecat, Bruce Arena dipanggil menangani AS untuk keduakalinya. Pada 11 Juni mendatang, tiga hari kelar menjamu Trinidad-Tobago, AS akan mengunjungi Stadion Azteca di Mexico City.

Arena mengedepankan aklimatisasi untuk para pemainnya. Soalnya, Mexico City terletak di ketinggian 2,2 kilometer di atas permukaan laut.

“Ketinggian menjadi isu besar. Semakin lama berada di tempat yang tinggi, akan semakin besar pengaruhnya,” kata Arena.

Karena itu, selama persiapan untuk kualifikasi, Arena membawa pasukannya untuk menginap di Park City, Utah, yang punya ketinggian mirip dengan Mexico City: 2,14 km di atas permukaan laut.

Selain itu, AS juga mengadakan uji coba di tempat yang tinggi juga, yaitu di Stadion Rio Tinto di Salt Lake, dengan ketinggian 1,4 km. Ketika itu, AS ditahan seri Venezuela 1-1 (3/6).

Dengan semua persiapan itu, Arena berharap para pemainnya siap dalam hal fisik untuk menghadapi Meksiko. Bicara tentang El Tri. Tim asuhan pelatih asal Kolombia, Juan Carlos Osorio, punya rekor mengesankan selama Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Baca juga:

Javier "Chicharito" Hernandez dan kawankawan belum pernah kalah sejak pertama kali tampil di kualifikasi. Mereka menang 11 kali dan tiga kali seri. Itu belum termasuk hasil dari melawan Honduras (8/6).

Osorio memilih pemainnya dari mereka yang berlaga di Meksiko dan Amerika Utara dengan mereka yang berada di Eropa. Gabungan itu menghasilkan sebuah tim yang tangguh.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X