Robby Darwis, Legenda yang Tetap Geluti Sepak Bola

By Firzie A. Idris - Jumat, 2 Oktober 2015 | 16:15 WIB
Robby Darwis, tak bisa meninggalkan sepak bola. (Erwin Snaz)

Menurut Robby, tiga sosok tersebut adalah Direktur Teknik Tim Maung Bandung kala itu. Karena Robby memiliki postur tubuh yang memadai, ketiganya pun membina Robby untuk diasah teknik dan skill-nya.

“Saat berumur 17 tahun, saya masuk tim Persib senior dan junior. Bahkan, di tim senior saya menjadi pemain inti. Pada 1983, saya benar-benar full memperkuat tim senior Persib sebagai pemain inti. Dari situ, saya merasa bangga karena bisa terpilih sebagai pemain Persib. Sejak saat itu, saya bertekad ingin membawa Persib juara,” ujar suami dari Suci Guntari ini.

Setelah tiga tahun membela Persib Bandung, keinginannya untuk mengangkat Persib sebagai kampiun akhirnya terwujud, tepatnya pada 1986 saat era perserikatan.

“Saat pertama membawa Persib juara, momen itu sangat berkesan bagi saya. Saya bisa mengangkat Persib dari degradasi ke promosi dan juara perserikatan. Itu sangat berkesan, apalagi kami menunggunya cukup lama,” ucap Robby.

Prestasi itu berlanjut pada 1989, 1993, dan Liga Indonesia pertama 1994/95. Karena juara Liga Indonesia, tim Persib pun otomatis masuk ke Liga Champion Asia 1995. Namun, langkah Tim Maung Bandung terhenti di babak delapan besar.

Meski gagal di Liga Champion, Robby mengaku ada kepuasan tersendiri saat ikut membawa tim Persib juara Piala Sultan Bolkiah di Brunei. Saat itu Robby dkk. mengalahkan Malaysia di final.

“Saat pertama membawa Persib juara, momen itu sangat berkesan bagi saya. Saya bisa mengangkat Persib dari degradasi ke promosi dan juara perserikatan. Itu sangat berkesan, apalagi kami menunggunya cukup lama,” ucap Robby.

“Saat itu, yang kami dapatkan hanya kepuasan saja. Memang ada bonus, tapi tidak seperti sekarang. Bonus juara untuk kami sekitar 10 sampai 15 juta rupiah, tapi jumlah tersebut cukup besar saat itu,” ujar Robby.

Meraih prestasi bersama Persib membawa momen yang juga tak terlupakan dalam selebrasi. Robby tak bisa lupa ketika diarak keliling kota Bandung dan naik sisingaan (tarian khas Jawa Barat) ketika menjadi juara. “Saat itu kami bagaikan pahlawan saja karena dibawa keliling kota Bandung dan dipuji-puji, tapi memang tidak semeriah sekarang.

Bobotoh dulu tidak sebanyak sekarang, saya perhatikan luar biasa sekali saat Persib juara LSI 2014,” ujar Robby.

Robby berharap tren juara yang dimiliki Tim Maung Bandung bisa tetap dipertahankan jika kompetisi LSI kembali digulirkan. Ia pun yakin dengan kekuatan saat ini Persib akan menjadi juara turnamen Piala Presiden 2015.