Pelatih Timnas, Mereka yang Membawa Gelar dan Didepak Mendadak

By Rabu, 18 Januari 2017 | 21:25 WIB
Gelandang Rizky Pora (tengah) meluapkan kegembiraannya di antara para pemain timnas Indonesia seusai mengalahkan Thailand pada leg pertama final Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (14/12/2016) malam. (DOK. AFF SUZUKI CUP)

Pelatih Lokal Tersuram

Nandar Iskandar termasuk yang mengalami pil pahit. Awalnya, Nandar memegang jabatan pelatih timnas di Piala Tiger 2000 (sekarang Piala AFF).

Dia memimpin Aji Santoso dkk dalam dua laga pembuka fase grup melawan Filipina dan Thailand yang berujung hasil bertolak belakang.


Nandar Iskandar, pelatih timnas Indonesia era 1999-2000.(DOK. BOLA)

Indonesia menang telak 3-0 atas Filipina, tapi kemudian menyerah 1-4 dari Thailand. Hal ini memicu PSSI mengambil tindakan tiba-tiba berupa memberhentikan Nandar dan mempromosikan asistennya, Dananjaya, menjadi pelatih kepala.

Kekalahan itu ternyata bukan satusatunya alasan PSSI memecat Nandar. Pengakuan beberapa pemain membuktikan bahwa situasi ruang ganti timnas jauh dari kesan harmonis selama sang pelatih memegang kendali.

“Saya memang tak melihat adanya pola dan organisasi yang jelas di timnas,” kata gelandang Indonesia era 2000-an, Uston Nawawi, saat itu.

“Tiga kali saya diminta melakukan pemanasan untuk menggantikan Suwandi dalam pertandingan kontra Thailand, tapi kenyataannya tak juga diturunkan hingga bubaran,” ujar rekan setim Uston, Nur Alim.