Mencatat Sejarah Poomsae

By Selasa, 13 Februari 2018 | 17:30 WIB
Tim taekwondo Indonesia memperagakan tendangan dalam partai final nomor Men Team Poomsae cabang Taekwondo 18th Asian Games Invitation Tournament di JIE Expo Kemayoran. (FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

Baca Juga:

Rahmi merasa perlu mencari music engineer, alias seseorang yang ahli dalam mencipta dan mengolah musik. Dalam bidang tersebut, setiap negara peserta AG dipastikan akan berlomba.

"Untuk AG kali ini, kami memakai lagu yang sebenarnya tidak begitu cocok dengan gerakan kami. Makanya, kami memastikan akan mengganti lagu untuk AG mendatang," kata Rahmi.

Maulana sepakat dengan pelatihnya. Dalam persiapan menjelang test event, tim poomsae Indonesia lebih dulu menciptakan gerakan dari pada musik.

Semestinya, kata Maulana, penciptaan gerakan freestyle poomsae dilakukan sebaliknya. Tak hanya itu, ia pun cenderung ingin menggunakan lagu dari berbagai daerah di Indonesia.

"Dengan begitu kami harap penonton akan semakin terhibur dengan performa tim poomsae," katanya.

Namun, yang menjadi tantangan ialah hampir rata-rata lagu daerah Indonesia tak memiliki beat yang sesuai.

"Lagu-lagu daerah kita lebih banyak mendayu-dayu," tutur pria yang mengantongi tiga perak SEA Games itu.

Maka itu, ia berharap timnya segera memiliki music engineer agar dapat membuat lagu sesuai dengan gerakan yang dibentuk.

Selain ahli musik, taekwondo Indonesia pun tengah mencari pelatih senam untuk membimbing gerakan aerobik yang diperlukan dalam new poomsae