Mencatat Sejarah Poomsae

By Selasa, 13 Februari 2018 | 17:30 WIB
Tim taekwondo Indonesia memperagakan tendangan dalam partai final nomor Men Team Poomsae cabang Taekwondo 18th Asian Games Invitation Tournament di JIE Expo Kemayoran. (FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

Jika hanya mempertandingkan recognize poomsae saja, seni taekwondo sulit dibedakan dengan disiplin kata cabang karate.

Dengan adanya gerakan freestyle poomsae yang diiringi musik, disiplin itu akan mudah dibedakan dengan kata.

"Pakem tersebut akan digunakan untuk Olimpiade Tokyo 2020. Kabarnya ITF masih terus membujuk tuan rumah agar memasukkan poomsae," kata Rahmi.

Tak hanya itu, poomsae pun untuk pertama kalinya dipertandingkan pada AG 2018. Rahmi menilai adanya poomsae bentuk baru ini menjadi kabar baik bagi Indonesia.

"Untuk poomsae, kami masih optimistis dapat menyabet minimal satu emas. Dengan adanya poomsae bentuk baru ini, semua negara punya start yang adil," ujarnya.

Bahkan, kata Rahmi, dengan adanya gerakan freestyle poomsae, Korea Selatan yang menjadi kiblat taekwondo dunia pun belum memiliki tim poomsae untuk AG 2018.


Aksi salah satu peserta nomor Men Team Poomsae cabang Taekwondo 18th Asian Games Invitation Tournament di JIE Expo Kemayoran.(FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

Indonesia berhasil menyabet seluruh emas disiplin poomsae pada test event AG 2018. Performa mereka, terutama nomor beregu, berhasil mengambil hati para juri dengan total skor 7.640 untuk putra dan 7.460 untuk putri.

Masuk Studio Musik

Akhir-akhir ini Rahmi sering berdiskusi dengan salah satu atlet nasional poomsae Indonesia yang dituakan, Maulana Haidir. Salah satu yang menjadi poin diskusi mereka adalah lagu yang digunakan mengiringi tim poomsae Indonesia.