Ditikung pada Putaran Terakhir, Marc Marquez Marah

By Agung Kurniawan - Selasa, 27 Agustus 2019 | 09:00 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berpose di podium setelah finis kedua pada balapan MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019).
MOTOGP.COM
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, berpose di podium setelah finis kedua pada balapan MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019).

JUARA.net - Pembalap Repsol Honda yakni Marc Marquez, merasa kecewa dan marah usai gagal mempertahankan posisinya pada detik terkahir balapan MotoGP Inggris 2019.

Marc Marquez gagal meraih kemenangan usai mengawali balapan MotoGP Inggris 2019, Minggu (25/8/2019) dari pole position pada balapan MotoGP Inggris 2019.

Rekan satu tim Jorge Lorenzo itu harus puas finis sebagai runner-up setelah ditikung oleh Alex Rins (Suzuki Ecstar) di tikungan terakhir Sirkuit Silverstone saat balapan memasuki putaran penghabisan.

Situasi serupa juga dialami Marquez pada balapan sebelumnya yang digelar di Red Bull Ring, Austria beberapa waktu lalu.

Saat itu, dia harus kalah dari Andrea Dovizioso (Ducati) yang juga menyalipnya di tikungan terkahir.

Melihat kenyataan itu, rider asal Spanyol tersebut mengaku marah, kecewa dan merasa dipencundangi karena harus menelan pil pahit dalam dua balapan berturut-turut di tikungan terakhir.

Tetapi, dia menerima kekalahan ini karena telah menjaga peluang menjadi juara dunia.

Saat ini, Marquez masih memuncaki klasemen sementara pembalap setelah mengoleksi 250 poin atau unggul 78 poin atas Dovizioso yang menempati urutan kedua klasemen.

Baca Juga: Jelang Laga Terakhir Bersama Persib, Bojan Malisic Sampaikan Curahan Hati

Marquez terus menerus berada di bawah tekanan Rins pada lap terakhir balapan MotoGP Inggris.

Rins secara mengejutkan melewati Marquez setelah melewati dari sisi dalam tikungan terakhir. Saat itu, Marquez terpaksa melebar menjelang menyentuh garis finis.

Meskipun mengakui rasa sakit dari dua kekalahan beruntun telah sulit untuk diambil, dia sangat ingin fokus dalam perebutan gelar dunia MotoGP karena Dovizioso secara tidak sengaja gagal finis setelah terlibat kecelakaan dengan Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) pada lap pembuka.

"Saya memiliki mentalitas seorang pemenang dan jika saya kalah ketika bermain PlayStation saya akan marah. Jadi, tentu saja saya marah setelah kalah di tikungan terakhir," kata Marquez seperti dilansir JUARA.net dari Crash.

Baca Juga: Berita Liga Inggris - Gameweek 3 Premier League, Kuburan Bagi Tuan Rumah

"Bisa dikatakan bahwa kami berada di bagian terburuk dari balapan karena pada dua balapan berturut-turut finis di posisi kedua," ujar Marquez.

Namun, Marquez mengatakan bahwa tujuan utama yang hendak dia capai adalah menjadi juara dunia, bukan memenangi balapan.

"Dengan strategi semacam ini kami meningkatkan keunggulan itu dan ini yang paling penting," aku Marquez.

Ditanya kekalahan mana yang lebih menyakitkan baginya, Marquez memilih kemenangan Dovizioso di Austria mengingat dia adalah rival utama pada MotoGP musim ini.

Baca Juga: Selain Latihan Fisik, Simon Mcmenemy Tekankan Latihan Taktik Ke Skuad Garuda

"Hari ini sakit kurang lebih karena cara yang sama. Tetapi, saya menambah 20 poin dalam klasemen dan dua minggu lalu lebih buruk."

Pemegang lima gelar juara dunia itu juga mengaku tidak bisa meningkatkan kecepatan saat balapan karena khawatir khawatir akan menghabiskan bahan bakar pada motornya alias bensin.

"Sulit untuk bertahan karena saya tidak tahu kelemahannya. Tetapi, saya mencoba untuk melakukan strategi saya di tengah perlombaan untuk mengikutinya," ucap Marquez.

Baca Juga: Kejuaraan Dunia BWF 2019 - Fakta Menarik Kemenangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

"Saya mengikuti Rins selama beberapa putaran untuk menghemat ban, bahan bakar dan untuk mengetahui di mana dia berjuang, dia menutup sedikit lagi. Lalu kami kehilangan mungkin satu detik dalam satu putaran dan saya melihat bahwa Maverick (Vinales) akan menyusul."

"Jadi saya berkata, oke, saya tidak peduli dengan kemenangan. Saya hanya peduli dengan poinnya," ujar Marquez.

Usai menyambangi Inggris, MotoGP 2019 akan memasuki balapan ke-13 yang digelar di Misano World Circuit Marco Simoncelli, San Marino, pada 13-15 September mendatang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Nama Ferry Rotinsulu tentu tidak asing lagi bagi pendukung timnas Indonesia. Ferry Rotinsulu sempat menjadi andalan di bawah mistar gawang timnas Indonesia pada kurun waktu 2005-2011. Karier Ferry di timnas dimulai dari tampil di SEA Games 2005 bersama timnas U-23 Indonesia hingga membela tim Merah Putih di Piala Asia 2007. Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu sempat menyatakan diri untuk pensiun dari dunia sepak bola empat tahun lalu. Kini, kiper yang kerap disapa FR12 itu memutuskan untuk turun gunung dan kembali berkarier di dunia sepak bola Tanah Air. Ferry Rotinsulu kembali ke tim yang membesarkan namanya dulu, Sriwijaya FC. Sebagaimana disampaikan oleh manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, pria berpostur 182 cm itu akan menjadi kiper ketiga dari Laskar Wong Kito. Keputusan ini diambil menyusul mundurnya kiper muda Sriwijaya FC yang bernama Alexander. . #ferryrotinsulu #ferry #sriwijayafc #ligaindonesia #liga2 #legend #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Imadudin Adam
Sumber : crash.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X