Berpeluang Kembali ke Premier League, Bergkamp Harus Atasi Fobia Terbang

By Verdi Hendrawan - Kamis, 10 Desember 2015 | 13:04 WIB
Asisten pelatih Ajax Amsterdam, Dennis Bergkamp, dalam lanjutan pertandingan Eredivisie 2012-2013 menghadapi Twente di AmsterdamArena, Amsterdam, Belanda, pada 29 September 2012.
DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES
Asisten pelatih Ajax Amsterdam, Dennis Bergkamp, dalam lanjutan pertandingan Eredivisie 2012-2013 menghadapi Twente di AmsterdamArena, Amsterdam, Belanda, pada 29 September 2012.

Dennis Bergkamp (46) dikabarkan memiliki peluang kembali berkarier di Premier League. Mantan striker Arsenal berusia 46 tahun itu menjadi salah satu kandidat terkuat sebagai manajer baru Swansea City.

Swansea baru saja memecat Garry Monk dari jabatan manajer tim. Anjloknya performa The Swans pada awal musim 2015-2016 menjadi faktor utama manajemen klub mengambil keputusan melepas manajer berusia 36 tahun itu.

Hingga pekan ke-15, Swansea telah menderita tujuh kekalahan dan lima hasil imbang. Hal tersebut membuat klub Wales itu terdampar di posisi ke-15 dengan raihan 14 poin.

Monk menjadi pelatih keempat yang dipecat pada Premier League 2015-2016. Sebelum Monk, ada Tim Sherwood (Aston Villa), Dick Advocaat (Sunderland), dan Brendan Rodgers (Liverpool).

Baca Juga: Riyad Mahrez Dikejar Kapten Swansea Hingga ke Tempat Parkir

Seperti dikabarkan Daily Express, Bergkamp menjadi salah satu calon kuat pengganti Monk meskipun pemilik 79 caps bersama tim nasional Belanda itu tidak memiliki pengalaman menangani sebuah tim secara langsung.

Sejauh ini petualangan melatih Bergkamp baru sebatas asisten pelatih Frank De Boer di Ajax Amsterdam. Tugas tersebut sudah diemban Bergkamp sejak 2011.

Express juga mengabarkan bahwa Bergkamp akan bersaing dengan calon favorit lainnya, yaitu Mark Warburton yang saat ini menjabat sebagai manajer klub Liga Skotlandia, Glasgow Rangers.

Akan tetapi, beberapa tahun lalu, Daily Mail pernah menulis bahwa fobia naik pesawat Bergkamp bisa menghalanginya melatih di sebuah klub top.

"Terkadang, ketakutan tersebut menjadi sangat buruk sehingga saya sering menatap ke langit pada laga-laga tandang untuk melihat seperti apa cuaca yang akan dihadapi di udara," ujar Bergkamp di bukunya, Stillness and Speed.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Daily Express, Sky Sports


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X