Teknologi Garis Gawang Terlalu Mahal bagi La Liga

By Nugyasa Laksamana - Senin, 6 Juni 2016 | 16:55 WIB
Ilustrasi teknologi garis gawang.
emaze.com
Ilustrasi teknologi garis gawang.

La Liga masih enggan menggunakan teknologi garis gawang dalam kompetisi mereka. Alasannya, teknologi tersebut dinilai memakan biaya yang besar.

Teknologi garis gawang terbukti sukses digunakan oleh Premier League sejak 2013-2014. Bundesliga, Serie A, dan Ligue 1 juga mulai mengandalkan sistem ini untuk yang kali pertama pada tahun lalu.

Turnamen bergengsi antarklub Eropa, yakni Liga Champions dan Liga Europa, turut mengandalkan teknologi tersebut. Demikian pula dengan ajang Piala Eropa 2016 yang akan berlangsung pada pekan ini.

Kendati begitu, La Liga tetap bersikeras tak menggunakan teknologi garis gawang. Menurut Presiden La Liga, Javier Tebas, penggunaan teknologi itu dinilai terlalu mahal.

"Tidak, kami tidak akan menggunakannya. Itu akan memakan biaya yang besar," ujar Tebas kepada Cope's Tiempo de Juego, Senin (6/6/2016).

Kebijakan La Liga tak menggunakan teknologi garis gawang mungkin tak terlepas dari krisis keuangan yang melanda Spanyol dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, pendapatan La Liga dari hak siar televisi juga tak sebesar Premier League.

Perusahaan pengadaan teknologi garis gawang asal Jerman, GoalControl, memang memasang harga yang tergolong tinggi.

Untuk kontrak tiga tahun, biaya pemasangan teknologi tersebut mencapai 420.000 poundsterling (Rp 8 miliar) untuk satu stadion.

Baca Juga:


Editor :


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X