Kapten Leicester City, Wes Morgan, mengaku dapat pelajaran positif dari sejumlah hasil minor pada pramusim.
Kiprah tim asuhan Claudio Ranieri pada ajang International Champions Cup (ICC) 2016 memang masih jauh dari kata memuaskan, terutama ketika bersua tim besar.
Mereka takluk 0-4 dari Paris Saint-Germain (PSG), Sabtu (30/7/2016), dan 2-4 dari Barcelona, Rabu (3/8/2016).
Hanya, Morgan tidak lantas mengkhawatirkan kualitas timnya. Dia justru merasa butuh mengukur kekuatan sebelum terjun ke ajang besar seperti Liga Champions.
"Kami akan melawan tim seperti PSG dan Barcelona di Liga Champions. Jadi, ada pelajaran yang didapatkan ketika melawan tim seperti mereka," ucap Morgan.
"Masih ada sejumlah hal yang harus dikerjakan, tetapi kami cukup puas dengan proses sejauh ini," tutur dia.
WATCH: @10_kingy shares his thoughts on Wednesday’s 4-2 defeat to FC Barcelona in the #ICC2016.https://t.co/o7R34Jj9J8
— Leicester City (@LCFC) August 5, 2016
Baca Juga:
- FC Bayern Kritik Kado Ultah Man United untuk Schweinsteiger
- 3 dari 10 Remaja Termahal Dunia dan Tendensi Guardiola
- Candreva di Antara Kesuksesan Vieri dan Flop Hernanes
Di mata Morgan, sisi positif lainnya adalah performa sejumlah rekrutan anyar, salah satunya Ahmed Musa. Dengan harga 16,6 juta poundsterling (sekitar Rp 286 miliar), striker tim nasional Nigeria itu memecahkan rekor transfer Leicester.
Musa membayarnya lewat performa di lapangan. Total dua gol dicetak dia dalam tiga pertandingan ICC.
"Dia memberikan efek instan. Saya yakin meyakini catatan ini merupakan sinyal dari dia. Torehan dua gol juga penting untuk kepercayaan diri dia," ucap Morgan.
Editor | : | |
Sumber | : | Leicester Mercury |
Komentar