Meraba Sukses Berikutnya dari Ducati

By Jumat, 19 Agustus 2016 | 15:46 WIB
Pebalap tim Ducati, Andrea Iannone, merayakan kemenangannya di atas podium GP Austria pada 14 Agustus 2016.
MICHAL CIZEK/AFP
Pebalap tim Ducati, Andrea Iannone, merayakan kemenangannya di atas podium GP Austria pada 14 Agustus 2016.

Penantian panjang 2.128 hari berakhir bagi Ducati. Andrea Iannone memastikan bahwa pabrikan Italia itu hanya puasa menang enam tahun, tidak lebih.

Penulis: Arief Kurniawan

Penampilan dua Andrea, Iannone dan Dovizioso, di GP Austria (14/8) memang fantastis. Mereka tidak membuat kecewa Ducati, untuk tampil sebagai pemenang dan runner-up, setelah kali terakhir kisah manis itu dibuat Casey Stoner tahun 2010.

Sirkuit Red Bull Ring memang langsung dicap sebagai sirkuit Ducati menyusul hasil tes pada tiga pekan sebelum balapan. Yang membuat cocok adalah sirkuit ini cepat dan bahkan yang tercepat di antara semua sirkuit mengalahkan Phillip Island di Australia.

Selain itu, tempat pengereman tajam di Tikungan 1, 3, dan 4, yang kemudian disambung dengan akselerasi cepat sangat cocok dengan motor Desmosedici GP16. Yang lebih sahih dari semua kondisi itu adalah, Ducati memanfaatkan secara nyata penemuan mereka pada 2014, sayap kecil di bodi motor.

Sayap-sayap itu membuat Iannone dan Dovizioso tak pernah kehilangan kendali saat masuk dan keluar tikungan. Kalau di F1, sayap itu penghasil downforce yang membuat mobil seperti menjejak ke aspal.

Di MotoGP pun demikian, motor Ducati seperti menempel di aspal dan tak pernah oleng walau melaju dalam kecepatan tinggi selama di tikungan.

Tak heran selama balapan duet Italia tersebut hanya bisa ditempel dan disusul sesaat pada awal lomba. Selebihnya, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, dan apalagi Marc Marquez serta Maverick Vinales, menyerah.

 

Ban Soft

Yang menarik adalah Iannone memenangi balapan dengan menggunakan ban paling lunak dari semua kandidat. Padahal, termasuk Dovizioso, semua memilih ban depan medium dan ban belakang hard karena karakter Red Bull Ring yang abrasif.

“Saya menolak anjuran Michelin, saya memilih sendiri ban yang digunakan karena merasa yakin ban depan soft dan belakang medium bisa membuat saya kompetitif,” ujar Iannone dalam rilis Ducati ke BOLA.


Pebalap tim Ducati asal Italia, Andrea Iannone, memacu motornya di lintasan lurus Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, saat melakoni tes resmi MotoGP hari ke-2 pada 19 Juli 2016.(MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES)

Sebuah perjudian yang hebat karena berbuah kemenangan. Kehebatan itu diakui sendiri oleh Lorenzo, yang akhirnya kembali lagi ke podium setelah menang di Mugello, Italia. “Saya pikir Iannone akan melambat karena bannya akan aus, eh tak tahunya malah makin cepat walau menggunakan ban lebih lunak,” kata juara dunia 2010, 2012, dan 2015 ini.

Hasil podium bagi Lorenzo ini bermakna ganda. Selain membuktikan dia kembali kompetitif, juga lantaran calon motornya tahun depan juga terlihat mumpuni. Bila kecenderungan berlanjut, berarti Lorenzo pindah ke Ducati di saat yang tepat.

 

Peran Stoner

Pertanyaannya sekarang adalah, kapan Ducati menang lagi? Kalau bicara karakter sirkuit, Ducati bisa menang di Brno (Rep. Ceska) akhir pekan ini, atau Silverstone (Inggris), Sepang (Malaysia), dan Phillip Island.


Pebalap penguji tim Ducati, Casey Stoner, melibas tikungan Sirkuit Red Bull Ring, Spielberg, Austria, di hari pertama tes resmi MotoGP pada 19 Juli 2016.(MIRCO LAZZARI GP/GETTY IMAGES)

Akan tetapi tetap ada perbedaan antara Red Bull Ring dengan sirkuit-sirkuit di atas. Walau sama-sama cepat, tidak semua sirkuit di atas itu memiliki kombinasi lintasan lurus dan tikungan cepat lain.

Rata-rata tambahan kombinasi itu adalah tikungan lambat dan berliku. Di situlah biasanya Ducati kewalahan menghadapi Yamaha dan Honda. Tapi, dari cara Ducati menghemat ban dan lebih stabil di tikungan Red Bull Ring wajar membuat para rival khawatir dengan kebangkitan motor merah ini.

Plus, Ducati kini punya Stoner, bukan sembarang penguji. Pengalamannya memenangi 23 balapan bersama Ducati dan juga juara dunia dua kali bisa memudahkan tugas itu. “Benar, kami sekarang sedang menyempurnakan paket motor kami. Bersiaplah melihat Ducati menang lagi,” kata Stoner.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.690


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X