Linda Weni Putuskan Pensiun

By Delia Mustikasari - Jumat, 23 Desember 2016 | 06:00 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, berpose setelah bertanding melawan Nozomi Okuhara (Jepang) pada babak penyisihan Grup J Olimpiade 2016 di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Minggu (14/8/2016).
PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, berpose setelah bertanding melawan Nozomi Okuhara (Jepang) pada babak penyisihan Grup J Olimpiade 2016 di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Minggu (14/8/2016).

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, memutuskan mundur setelah secara resmi mengajukan surat pengunduran diri dari pelatnas per 21 Desember 2016.

Linda bukan sekadar mundur dari pelatnas, tetapi memutuskan pensiun sebagai pebulu tangkis mulai awal 2017. Sebelumnya, dia sudah berkarier sekitar 15 tahun di mana selama delapan tahun dia habiskan di pelatnas bulu tangkis, Cipayung, Jakarta.

Linda mengaku sudah mencapai titik maksimal dalam kariernya di bulu tangkis sehingga memutuskan untuk pensiun.

"Saya merasa sudah maksimal dan keputusan besar ini sudah saya konsultasikan dengan keluarga dan orang terdekat. Saya retired, bukan keluar dari pelatnas," kata Linda seperti dilansir Badmintondonesia.org

"Keputusan ini sudah matang dan Insya Allah yang terbaik. Alhamdulillah keluarga sudah mengerti dan ternyata mereka lebih memahami saya," ucap Linda.

Seusai pensiun, dara kelahiran 18 Januari 1990 ini mengaku ingin fokus kuliah dan berencana berbisnis. Linda saat ini tercatat sebagai mahasiswi program S1 Akuntansi di Universitas Trisakti.

"Setelah ini, saya fokus dengan kuliah ekstensi saya. Sambil kuliah, saya berencana meneruskan bisnis keluarga, tetapi tetap akan olahraga karena keluarga saya pecinta olahraga juga," ujar Linda.


Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, berpose di kawasan pelatnas Cipayung, Jumat (26/2/2016).(RODERICK ADRIAN MOZES/KOMPAS.COM)

Sebagai pebulu tangkis, Linda sempat beberapa kali menyumbangkan prestasi bagi Indonesia di antaranya saat menjuarai India Terbuka 2012 dan merebut medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2015 di Jakarta.

Linda mengakui bahwa Kejuaraan Dunia 2015 menjadi momen yang sangat berkesan baginya.

"Saya masih suka menangis kalau mengingat momen tersebut. Saat itu, saya mendapat wild card dan sempat jadi masalah karena saya menggeser senior saya. Padahal, saya sudah pasrah dan sadar tidak lolos," aku Linda.

"Saya tidak ingin memaksakan diri tampil pada kejuaraan dunia, tetapi saya mendapat kesempatan untuk tampil," ujar Linda.

Setelah dipastikan tampil pada kejuaraan dunia, Linda merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik.

" Alhamdulillah bisa mendapat medali perunggu. Mungkin orang lihat itu hanya medali perunggu, tetapi itu medali emas buat saya karena untuk mendapatkan medali tersebut tidak bisa dibayar dengan uang. Namun, harus melalui kerja ekstra keras, kerja tim, dan usaha yg maksimal," tutur Linda.

Disinggung mengenai masa depan tunggal putri, Linda menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Namun, dia optimistis pemain-pemain yunior bisa menyumbang prestasi ke depannya.

"Kami masih banyak PR ke depan. Saya harap mereka bisa jauh lebih baik prestasinya dari saya dan tetap saling mendukung satu sama lain karena kami di sini keluarga bukan hanya teman. Kami di sini satu, ingin membawa nama Merah Putih." ujar Linda

"Prestasi Fitri, Hanna, dan Gregoria sudah mulai terlihat. Saya harap mereka dan pemain lainnya bisa terus kerja keras dan mau belajar tanpa perlu memikirkan hasil menang atau kalah," kata Linda.

Baca Juga:

Linda juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran kariernya selama ini.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada PBSI yang sudah memberikan kesempatan selama delapan tahun kepada saya, terima kasih ketua umum PBSI, terima kasih kak Rexy, terima kasih pelatih tunggal putri, mas Bambang, kak Sarwendah, kak Marlev, para pemain tungggal putri yang sudah seperti keluarga," ucap Linda.

Linda juga berterima kasih kepada pelatih kepala ganda campuran nasional, Richard Mainaky.

"Pelatih sektor lain, terutama kak Richard adalah sosok yang sangat berarti buat saya. Terima kasih juga buat koh Chris, sahabat saya kak Nitya, tim pendukung juga, medis, terapis, massage, pelatih fisik dan semua pengurus yang sudah saling membantu serta menciptakan kerja sama yang baik," tutur Linda.

 

Drama kemarin pagi di mulai oleh ka icad Terimakasih bnyak ka icad sudah mau membantu sy selama di Pbsi dari 2008-sekarang,, beliau gk pernah berhenti kasih semangat dan motivasi ke saya.. Segala sesuatu hal yg tadinya negativ di sulap mnjadi positiv Bnyak bgtt kenangan sm ka icad,dari yg pertama perkenalan dsruh hafalin pancasila yg gw terbalik sila ke 4 n 5 karena tegang,malah jd bcandaan,, trus blm lagi beliau suka bantu klo lagi gk ada pelatih sampai sy mau latihan tambahan di hari minggu menjelang WBC 2015,Di saat yg lain kumpul hari kluarga tapi ka icad mau bantu saya dgn tulus,smpai sy mendapatkan hasil yg maximal yg gk pernah sy lupain Padahal beliau bukan pelatih sektor sy,tp mau membantu dgn ikhlas Sy cuma bs bilang terimakasih bnyak ka icad,sudah menjadi teman,pelatih sekaligus org tua buat sy.. Semoga sukses terus buat ka icad. Aminn.. Gbu ka Richard M

Foto kiriman lindaweny (@lindaweny) pada

"Saya juga meminta maaf apabila ada kata-kata atau perilaku yang kurang berkenan," kata Linda.

 


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X