Lukas Podolski, Penutup Generasi Sommermaerchen Jerman

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 21 Maret 2017 | 22:05 WIB
Pelatih Jerman, Joachim Loew (belakang), memeluk Lukas Podolski pada konferensi pers menjelang laga uji coba kontra Inggris di Dortmund, Rabu (22/3/2017).
PATRIK STOLLARZ/AFP
Pelatih Jerman, Joachim Loew (belakang), memeluk Lukas Podolski pada konferensi pers menjelang laga uji coba kontra Inggris di Dortmund, Rabu (22/3/2017).

Namun, kalau meminjam ungkapan Latin, tempus fugit (waktu berlalu), Podolski tidak bisa lari dari kejaran usia.

Dia sudah menginjak kepala tiga. Sementara, pelatih tim nasional Jerman, Joachim Loew, terus mencari bibit-bibit muda untuk skuatnya.

Nama-nama seperti Julian Draxler, Serge Gnabry, hingga Timo Werner siap unjuk gigi.

Belum lagi beberapa junior seperti Andre Schuerrle dan Thomas Mueller yang masih berada dalam usia emas. Tidak ada tempat untuk Podolski.

Dia pun membuat keputusan: menghentikan kariernya di tim nasional.

Podolski menjadi penutup generasi sommermaerchen yang disambut di Brandeburger Tor, Berlin, 11 tahun lalu setelah mengalahkan Portugal di perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2006.

"Saya berterima kasih kepada pelatih dan DFB yang memberi saya kesempatan bermain untuk tim nasional terakhir kali. Saya menjalani 13 tahun yang luar biasa dan bangga karenanya. Saya beruntung bisa mengalami banyak hal sebagai pesepak bola di tim nasional Jerman," ujar Podolski.

Loew pun memberi pujian untuk eks anak buahnya tersebut. Di mata pelatih berusia 57 tahun itu, Podolski adalah figur penting.

"Dia salah satu pemain terbesar yang pernah membela Jerman. Laganya yang terakhir nanti akan menjadi istimewa sekaligus menyedihkan bagi saya. Kami pernah mengalami banyak kegembiraan dan kekecewaan. Podolski juga sosok yang memperlakukan rekan setim layaknya keluarga. Kami akan merindukannya," kata Loew.

Melawan Inggris, Jerman punya kenangan jelek. Mereka kalah 2-3 pada laga persahabatan di Muenchen, Jerman, 26 Maret 2016.

Podolski yang akan menjadi kapten pada laga versusInggris  nanti punya kesempatan membalas kekalahan kontra The Three Lions pada laga pamungkas.

Danke und viel Erfolg*, Poldi!

(* Terima kasih dan semoga sukses)


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X