Demi Gelar, Pemain Muda Tottenham Mungkin Harus Pindah

By Rabu, 26 April 2017 | 21:30 WIB
Pemain Tottenham Hotspur Dele Alli saat merayakan gol ke gawang Watford di White Hart Lane, London, 8 April 2017.
DAN MULLAN/GETTY IMAGES
Pemain Tottenham Hotspur Dele Alli saat merayakan gol ke gawang Watford di White Hart Lane, London, 8 April 2017.

Dele Alli terpilih sebagai penerima PFA Young Player of the Year tahun lalu dan meraihnya lagi musim ini. Kariernya bisa melonjak cepat berbekal prestasi pribadi ini. Namun, mungkin ia perlu keluar dari Tottenham jika ingin menuntaskan rasa haus akan gelar.

Penulis: Christian Gunawan

Bila dikerucutkan pada 10 tahun terakhir, kebanyakan pemenang PFA Young Player of the Year mempunyai karier bagus.

Kesuksesan Cristiano Ronaldo tak memerlukan pemaparan lagi. Bahkan saat masih di Manchester United, ia sudah menunjukkan bakat yang membawa Iblis Merah meraih sekian banyak gelar.

Cesc Fabregas masih tampil bagus di Premier League usai pindah dari Barcelona, walau tak lagi berada di Arsenal.

Ashley Young saat ini atau di sebagian besar musim hanya menjadi cadangan Manchester United, tapi sudah merasakan gelar bersama The Red Devils seusai pindah dari Aston Villa.

Kesuksesan setelah pindah dari Villa juga dirasakan James Milner di Manchester City. Milner saat ini menjadi andalan Liverpool dan berusaha membawa The Reds meraih gelar.

Jika ukurannya trofi, tiga dari empat pemain Tottenham di lima musim terakhir yang justru tak meraihnya. Alli adalah salah satunya.

Hanya Gareth Bale, peraih anugerah Pemain Muda Terbaik saat memperkuat Spurs, yang meraih gelar. Namun, ia baru bisa merasakan kenikmatan mengangkat piala setelah pindah ke Real Madrid dari White Hart Lane.


Gelandang Tottenham Hotspur, Gareth Bale, melakukan selebrasi seusai mencetak gol kemenangan timnya atas Sunderland dalam laga lanjutan Liga Inggris 2012-2013 di Stadion White Hart Lane, London, (19/5/2013).(IAN KINGTON/AFP)

Cermin Le Tissier

Mundur sepuluh tahun lagi, pemain-pemain belia terbaik menurut Professional Footballers’ Association (PFA) itu juga merasakan gelar. David Beckham dan Wayne Rooney mengalaminya bersama Man United.

Steven Gerrard dan Harry Kewell tak pernah mengangkat trofi Premier League, tapi bisa merasakan sejumlah titel bersama Liverpool, termasuk Liga Champions 2005. Sebagai catatan, Kewell dianggap belia terbaik saat masih di Leeds.

Karier Nicolas Anelka, terbaik pada 1998-1999, mungkin lebih berwarna. Striker Prancis itu berandil besar dalam gelar Premier League yang direngkuh Arsenal semusim sebelumnya.

Anelka mengangkat berbagai trofi di berbagai klub di sejumlah negara.

Baca Juga:

Scott Parker, penerima gelar Pemain Muda Terbaik saat bermain di Charlton dan kemudian Chelsea di setengah musim berikutnya, beruntung bisa merasakan gelar Piala Liga bersama The Blues.

Dua pemain yang menjadi pemain belia terbaik Inggris saat berseragam Newcastle, Craig Bellamy dan Jermaine Jenas, juga merasakan gelar Piala Liga setelah hengkang dari St. James’ Park, masing-masing bersama Liverpool dan Tottenham.

Pada masa sebelumnya, kelanjutan karier pemain terbaik versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional itu tak selalu bagus. Ryan Giggs tentu tak bisa dijadikan patokan ketidaksuksesan.

Sayap asal Wales itu malah peraih gelar terbanyak di antara para alumni pemain belia terbaik. Ian Rush juga layak dipilah sebagai salah satu mantan pemain muda terbaik yang mereguk kesuksesan multigelar bersama Liverpool.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.762


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X