Selama musim 2016/17 berjalan, Kompany memang seolah terus berdampingan dengan spekulasi.
Guardiola disebut sudah habis kesabarannya menanti Kompany untuk fit setelah tertimpa serial cedera, sehingga akhirnya berniat mendepaknya.
Baca juga:
- Kekecewaan Andy Murray soal Performanya pada Madrid Terbuka
- Djokovic Melaju, Murray Kandas
- Simona Halep Raih Tiket ke Semifinal Madrid Terbuka 2017
Ditambah usia Kompany yang tidak muda lagi, niat Guardiola pun semakin kuat. Namun, begitu mendapat kesempatan bermain usai sembuh dari cedera, pemain plontos ini tampil memikat, salah satunya saat The Citizens menggasak Crystal Palace 5-0 pekan lalu.
Bahkan dalam laga ini Kompany menyumbang sebuah gol.
Gol itu adalah gol kedua Kompany musim ini di Premier League. Gol pertama dicetak Kompany ketika City menang 3-0 di kandang Southampton, 15 April lalu.
“Menyenangkan setelah lama tidak mencetak gol. Saya merindukan hal ini dan semoga pada musim depan saya bisa lebih baik lagi,” kata Kompany.
Bergabung sejak 22 Agustus 2008 dari klub Hamburg Jerman, Kompany merupakan sosok yang bakal menjadi legenda bagi The Citizens.
Dalam perjalanannya selama sembilan musim, Kompany tidak hanya berulang kali merasakan pergantian manajer, melainkan pula meraih berbagai gelar.
Kompany merasakan dua kali menjadi juara Premier League, yaitu pada musim 2011/12 dan musim 2013/14.
Ia turut membantu tim juara Piala FA pada musim 2010/11, kemudian dua kali meraih trofi Piala Liga (2013/14 dan 2015/16) serta sebuah trofi Community Shield pada 2012.
Jika hantu cedera tidak gemar mendatanginya, kapabilitas Kompany memang masih layak sebagai penjaga sektor belakang The Citizens pada musim depan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar