Jumat (12/5/2017) adalah hari yang tak terlupakan bagi Michy Batshuayi. Penyerang berusia 23 tahun itu secara mengejutkan menjadi penentu gelar juara Chelsea.
Penulis: Christian Gunawan
Gol yang boleh jadi merupakan yang terpenting dalam kariernya itu tercipta pada menit ke-82, hanya enam menit setelah dia masuk menggantikan Pedro Rodriguez.
Aksi eks penyerang Standard Liege dan Marseille ini menceploskan umpan tarik Cesar Azpilicueta menunjukkan naluri mencetak gol yang tinggi.
Namun, gol terpenting itu tampak manis pada awalnya saja. Nasib Batshuayi malah mengarah kepada penjualan. Musim ini, pemain asal Brussel, Belgia, itu mencatat 19 kali penampilan di Premier League.
Akan tetapi, hanya satu laga dijalani sebagai pengganti. Rata-rata menit bermainnya hanya sekitar 11 menit per laga. Gol penentu ke gawang West Brom baru yang kedua dicetak Batshuayi.
Torehan ketiganya bersarang ke gawang Watford, Senin (15/5/2017).
Baca Juga:
- Selamat Datang ke Serie A, SPAL
- Wawancara Ciro Ferrara: Juventus, Rahasia Italia, sampai Liga 1 Indonesia
- Inter Milan dan Siklus 35 Tahunan Terburuk
Padahal, transfer 33 juta pounds dari Marseille untuk dirinya menuntut ketajaman. Gol perdananya menjadi penyeimbang skor saat The Blues menang tandang di Watford pada laga keduanya di Premier League.
Ia membuat sebuah assist untuk Diego Costa dalam debut resminya untuk Chelsea pada laga pembuka musim melawan West Ham.
Kendati menjanjikan dan menjadi pahlawan, Batshuayi mesti menerima kenyataan bahwa Chelsea bukan klub yang sabar menanti.
Beberapa klub bersiap mengincar Batshuayi. Namun, rumor yang cukup kencang beredar, ia akan menjadi alat barter pembelian Romelu Lukaku dari Everton.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar