Air Mata Gonzalo Rodriguez, Menuju Milan atau Lazio?

By Rabu, 31 Mei 2017 | 07:45 WIB
Gonzalo Rodriguez (Fiorentina) memberi hormat kepada suporter untuk pertandingan terakhirnya bersama La Viola setelah meladeni Pescara di Stadion Artemio Franchi, Florence, 28 Mei 2017.
GABRIELE MALTINTI/GETTY IMAGES
Gonzalo Rodriguez (Fiorentina) memberi hormat kepada suporter untuk pertandingan terakhirnya bersama La Viola setelah meladeni Pescara di Stadion Artemio Franchi, Florence, 28 Mei 2017.

Gonzalo Rodriguez berlinang air mata ketika mengumumkan kepastian dirinya keluar dari Fiorentina. Pengumuman itu muncul sebelum Fiorentina melakoni partai terakhir musim ini menjamu Pescara. 

Penulis: Christian Gunawan

Partai itu tak pelak menjadi perpisahan Gonzalo dengan La Viola.

“Terima kasih kepada semua orang di klub ini untuk musim-musim luar biasa di Firenze. Saya akan selalu menjadi pendukung Fiorentina,” kata bek berusia 33 tahun itu dikutip Calciomercato.

Peran Gonzalo tak kecil sejak datang ke Artemio Franchi pada 2012-2013. Ia selalu menjadi andalan di jantung pertahanan Fiorentina. Paulo Sousa, pelatih La Viola, menjadikan Gonzalo kapten sejak awal musim ini.

Selain kepada Sousa, sang bek mengucapkan terima kasihnya kepada Vincenzo Montella, pelatih Viola sebelumnya.

Tak dinyana, Si Ungu memutuskan tidak memperpanjang kontrak bek kelahiran Buenos Aires, Argentina, itu. Gonzalo menyatakan bahwa uang bukan penghalang dirinya pergi dari La Viola.

Namun, kepada La Repubblica, Gonzalo mengaku bahwa klub Firenze itu menawarkan gaji 25 persen lebih sedikit dari yang ia inginkan.

Ia menegaskan bahwa sikap klub yang membuat dirinya sakit hati. Sang bek mengaku dicuekin selama lima bulan.

“Uang bukan masalah. Saya kecewa terhadap perlakuan Fiorentina terhadap saya. Satu-satunya kesempatan saya berbicara dengan pihak klub adalah karena saya mengontak mereka. Jika tidak, mereka takkan mengontak saya,” tutur Gonzalo.

Dengan kata lain, menurut sang bek, klub tak menginginkan dirinya lagi.

Bek Subur

Selama memperkuat Fiorentina, ia memiliki reputasi sebagai bek produktif. Jangan lupa, reputasi itu terbangun di lingkungan sepak bola Italia yang defensif.

Dari 158 penampilannya berseragam ungu Fiorentina, bek tengah bertinggi badan 183 sentimeter itu mencetak 22 gol.

Baca Juga:

Musim tersuburnya adalah 2014-2015, saat membukukan tujuh gol dari 30 laga Serie A. Di Villarreal, Gonzalo hanya mencetak delapan gol.

Di aspek defensif, pemain yang memulai karier profesionalnya di San Lorenzo itu masih tangguh. Rata-rata sapuannya 4,6 buah per laga.

Hanya Davide Astori yang lebih baik daripada dirinya. Rata-rata tekel Gonzalo 1,8 per laga, hanya kalah dari dua pemain Viola lainnya.

Catatan rata-rata cegatan 1,8 per partai miliknya juga hanya dilewati tiga pemain Si Ungu. Gonzalo mungkin tidak akan berlama-lama melalui musim panas tanpa klub.

Pernyataan agen yang mewakili sang bek, Jose Raul Iglesias, pada awal Mei bahwa kliennya itu masih ingin bermain di Italia membuat sejumlah kubu Serie A mengincar Gonzalo.

Dua klub Milano disebut menjadi peminat serius mantan bek Villarreal ini. Namun, Inter atau Milan memiliki pesaing. Lazio sudah lama pula disebut sebagai kubu favorit klub anyar sang bek subur.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X