Pemain Timnas U-19 Indonesia, Tak Lagi Pulang ke Klub

By Rabu, 19 Juli 2017 | 00:41 WIB
Indonesia U-19, mencari lawan yang levelnya di atas seperti Espanyol B
FERNANDO RANDY/BOLA
Indonesia U-19, mencari lawan yang levelnya di atas seperti Espanyol B

Indonesia U-19 kembali menggelar pemusatan latihan setelah beruji coba kontra RCD Espanyol B pada 14 Juli di Bandung. Sejak Senin (17/7) anak asuh Indra Sjafri mulai berlatih di lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur.

Penulis: Ferry Tri Adi

Indra menginginkan pemusatan latihan kali ini tak diganggu kepergian pemain yang harus membela klub. Pelatih 54 tahun itu sudah memulai fase pembangunan tim, bukan lagi mencari jam terbang.

“Mulai tanggal 15 Juli, setelah kami melawan Espanyol B, Indonesia U-19 sudah memasuki fase fokus pemusatan latihan. Tidak boleh lagi pemain yang pergi ke klub untuk bermain di Liga 1," kata Indra.

"Kemarin saya memberikan keleluasaan itu karena mereka butuh jam terbang. Sekarang, hal itu sudah cukup. Pasalnya, turnamen sudah dekat. Kalau masih bolak-balik klub, anak-anak butuh waktu beradaptasi lagi. Jadi, kami sudah mulai persiapan mingguan. Pemain sudah terkunci di sini,” tuturnya menambahkan.

Baca Juga:

Kondisi beberapa pemain yang sering bolak-balik ke klub dirasa Indra mengganggu kesolidan tim. Apalagi pemain tersebut masuk dalam kerangka utama Indonesia U-19.

Sebut saja Muhammad Rifad Marasabessy dan Nurhidayat Haris yang sering pulang ke Madura United dan PSM untuk bermain di Liga 1.

“Kerangka tim sudah terlihat, makanya saya tak ingin diganggu pemain yang bolak-balik ke klub lagi. Sekarang harus fokus. Waktu melawan Espanyol B, Rifad dan Nurhidayat baru bergabung,” ujar eks pelatih Bali United tersebut.

Defensif Menjadi Sorotan

Kurang solidnya lini belakang Indonesia U-19 menyebabkan gawang Muhammad Riyandi kebobolan empat gol. Lini defensif Garuda Jaya juga menjadi sorotan pelatih Espanyol B, David Gallego.

“Tim nasional Indonesia punya masa depan bagus. Saya terkejut dengan level teknik dan keseluruhan tim, apalagi sisi ofensif. Namun, sisi defensif tim harus lebih ditingkatkan. Setiap pemain makin kompetitif bila sisi ofensif dan defensifnya sama-sama bagus,” kata David.

Melihat kritik tersebut, Indra berjanji akan cepat memperbaiki kelemahan itu sebelum berlaga di Piala AFF U-18 pada September nanti.

Ia juga masih punya pekerjaan rumah untuk mencari solusi agar anak asuhnya bisa keluar dari tekanan lawan.

“Kami perlu tim yang levelnya di atas. Namun, bukan berarti semua lawan uji coba kami punya level di atas. Bisa-bisa kami jatuh ketika turnamen sesungguhnya. Hal itu terjadi di tim Indonesia U-19 yang sebelumnya saya tangani," ucap Indra.

"Kami butuh variasi lawan, jangan yang kuat terus. Lawan tim kuat untuk membuat kami mencari solusi keluar dari tekanan. Contohnya Espanyol B, mereka menerapkan antistrategi kami. Kami tidak bisa berkembang dan ditekan terusmenerus. Kami harus mencari solusi segera menghadapi lawan seperti itu."


Editor : Estu Santoso
Sumber : Tabloid BOLA No.2.784


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X