Kisah 4 Bintang Sepak Bola Indonesia, dari Era Ricky Yacob sampai Egy Maulana Vikri

By HAI Online - Jumat, 13 April 2018 | 16:38 WIB
  Egy Maulana Vikri saat diperkenalkan ke hadapan publik Lechia Gdansk di Stadion Energa Gdansk, Polandia, Minggu (11/3/2018)
www.instagram.com/egymaulanavikri/
Egy Maulana Vikri saat diperkenalkan ke hadapan publik Lechia Gdansk di Stadion Energa Gdansk, Polandia, Minggu (11/3/2018)

Yap, Egy adalah generasi milenials yang gila sepak bola sejak kecil karena lingkungan keluarganya kebanyakan menyukai sepakbola. Egy memulai karirnya dengan mengikuti sekolah bola SSB Tasbi, Medan.

Takdir memang menuntun Egy untuk menjadi besar lewat si kulit bundar. Bakatnya semakin terlihat ketika memperkuat Asosiasi Sekolah Sepakbola Indonesia (ASSBI) Sumatera Utara pada perhelatan Grassroots Indonesia U-12 Tournament 2012 yang diadakan di Tangerang Selatan.

Dalam usia 12 tahun, Egy berhasil membawa klubnya menjadi juara sekaligus merebut gelar top skorer dengan 10 gol. Egy juga menjadi salah satu pemain yang berhasil membawa Indonesia juara pada ajang Gothia Cup di Swedia tahun 2015. Apakah itu aja? Tentu tidak, doi juga menjadi pemain terbaik pada ajang tersebut kelompok U-15. Goks!

Nah, di tahun 2016 karir Egy semakin berkilau bersama Persab Brebes. Doi sukses menjadi salah satu pemain yang diandalkan, terbukti dengan melesatkan 19 gol di kompetisi Piala Soeratin 2016 ketika memasuki  babak 16 besar.

Doi juga berhasil membawa timnya menjuarai Piala Suratin dan sekaligus menjadi pemain terbaik serta pencetak gol terbanyak pada turnamen tersebut. Semua penghargaan dibabat abis, bos!

Nggak cuma penghargaan berskala nasional, di dunia internasional nama Egy juga mulai harum. Salah satu prestasi yang membanggakanya adalah meraih Jouer Revelation Trophee pada Toulon Turnament 2017.

Panelis turnamen menilai Egy sebagai pemain paling berpengaruh di tim. FYI, gelar ini hanya diterima oleh satu pemain saja setiap tahunnya. Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo pun pernah menerima piala ini.

Dia menjadi satu-satunya pemain di Turnamen Toulon yang mendapatkan Jouer Revelation Trophee walau timnya nggak lolos fase grup. Padahal, di edisi sebelumnya, minimal si pemain mesti membawa tim lolos ke semifinal. Kurang goks, apa lagi?

Julukan untuk Egy pun mulai bermunculan di media. Nah, dikabarkan pelatih Espanyol menjuluki Egy sebagai Messinya Indonesia. Hoalah….

Segala raihan prestasi tersbeut akhirnya berdampak pada nasib Egy di timnas. Doi selalu masuk dan menjadi langganan Timnas Indonesia mulai dari U-16. Nggak salah jika Indra Sjafri memilih Egy untuk masuk skuat merah putih dalam ajang AFF Cup U-18 Myanmar 2017.

Nama Egy semakin mencuat ketika berhasil menjebol gawang Myanmar berkat dua golnya bersama Timnas Indonesia di Piala AFF U-18. Namun sayang, kehebatan Egy bersama timnas Indonesia hanya meraih juara 3. Egy juga terpilih sebagai pencetak gol terbanyak pada ajang tersebut dengan total 8 gol.

 

Nah, kira-kira, bakal seperti apa kiprah Egy selanjutnya di klub dan timnas? Lalu, siapkah kalian menjadi Egy selanjutnya?


Editor :
Sumber : hai.grid.id


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X