Ricardo Kishna: Hibrida Empat Superstar

By Fajar Mutaqin Ahmad - Senin, 31 Agustus 2015 | 15:50 WIB
Ricardo Kishna, punya potensi besar yang bisa terus dikembangkan. (Paolo Bruno/Getty Images)

Ketika masih berusia lima tahun, Kishna masuk tim VUC, klub lokal amatir di kota kelahirannya, Den Haag.

Pencari bakat salah satu klub besar, ADO Den Haag, tertarik merekutnya ketika lewat dan melihat sang bocah tengah memainkan bola. Pada usia enam tahun, ia pun diangkut ke akademi ADO.

"Kebetulan saya tinggal sangat dekat dengan Stadion Kyocera, markas ADO," ucap Kishna.

Pemain kidal itu berkembang sebagai anggota salah satu generasi terbaik yang pernah dimiliki akademi ADO Den Haag.

Rekan seangkatan Kishna kala itu ialah Nathan Ake, yang kini dipinjamkan Chelsea ke Watford.

ADO menjuarai berbagai kompetisi level junior, salah satunya Eurokids Soccer pada 2007. Kishna menerima trofi sebagai Pemain Terbaik Turnamen tersebut.

Talentanya sampai tercium ke tanah Inggris. Ia diminati Liverpool, tapi Kishna mewujudkan mimpinya buat memperkuat akademi klub terbesar di Belanda, Ajax Amsterdam.

"Ricardo punya talenta sangat hebat dan dia menginginkan Ajax. Kami tak bisa apa-apa," kata pelatih ADO ketika itu, Maurice Steijn.

Segera setelah mendapatkan kontrak pertama dalam usia 16 tahun di Ajax, Kishna lagi-lagi meroket sebagai bintang di level junior.