Demi Indonesia, Pebulu Tangkis Ini Rela Tinggalkan Jepang

By Delia Mustikasari - Senin, 30 Mei 2016 | 20:35 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri nasional, Lyanny Alessandra Mainaky, berpose di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (30/5/2016). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

"Saya pernah bertemu saat latihan bersama di klub Unysis. Saya mengagumi permainannya dan Nozumi sering memberi masukkan untuk permainan saya. Salah satu pesan yang saya ingat, yakni kalau bermain jangan biarkan shuttle cock turun, tetapi harus di bawa ke atas agar bisa meraih poin," tutur Lyanny.

"Saya tidak pernah dipaksa untuk menekuni bulu tangkis. Tetapi, karena sering diajak Mama menyaksikan latihan dan pertandingan bulu tangkis saya jadi tertarik dan baru menekuninya saat SMA ketika kembali ke Indonesia," ucap Lyanny.

Impian membawa nama Indonesia sudah bulat. Dia sudah mengikuti berbagai seleksi, diantaranya Kejuaraan Masters 2014 dan berbagai Sirkuit Nasional (sirnas).

"Dulu sempat dijanjikan juara dan runner-up turnamen tersebut akan masuk pelatnas, tetapi keputusan berubah. Hanya yang juara saja bisa masuk sehingga saya gagal. Nyaris saja," kata Lyanny dengan nada kecewa.

Ibunda sekaligus pelatih Lyanny, Frily Karundeng menjelaskan bahwa anaknya itu terhitung lambat mempelajari bulu tangkis. Namun, Lyanny memiliki semangat tinggi untuk belajar sehingga kemampuannya terus meningkat.

"Dia pernah mengikuti liga di Jepang saat SMP dan mewakili sekolah dalam kegiatan pekan olahraga dan seni (porseni) pada 2007. Tanpa persiapan matang dia bisa menjadi juara," tutur Frily.

Baca Juga:

Menurut Frily, setelah menjadi juara, Lianny bertekad kembali ke Indonesia supaya bisa masuk pelatnas.

"Papanya sebenarnya berat melepas dia pulang ke Indonesia, tetapi melihat tekad Lianny untuk membawa nama Indonesia Papanya rela," ucap Frily.

"Semangat dia luar biasa, meskipun dia tahu persaingan untuk masuk pelatnas tidak mudah. Di Indonesia, selain menjalani latihan dengan saya, dia juga berlatih dengan Omnya (Richard dan Marleve Mainaky)," tutur Frily.