Pasang Surut Messi di Timnas Argentina

By Anju Christian Silaban - Senin, 27 Juni 2016 | 18:42 WIB
Kapten Argentina, Lionel Messi, begitu kecewa usai kalah dari Cile dalam pertandingan final Copa America Centenario di East Rutherford, New Jersey, Amerika Serikat, 26 Juni 2016. (ALFREDO ESTRELLA/AFP)

Setelah pertandingan, Messi terlihat menangis. Striker Argentina lainnya, Sergio Aguero, sempat memeluk Messi untuk memberikan hiburan.

"Sosok yang paling terpukul adalah Messi. Saya tidak pernah melihat dia seburuk ini di ruang ganti," ujar Aguero.

Tidak seperti perjalanan di level senior yang selalu surut, Messi justru mengalami masa pasang dengan tim junior. Bersama tim U-23 dan U-20, Messi mampu memberikan piala.

Pada Olimpiade 2008, Argentina meraih emas berkat hasil 1-0 atas Nigeria di final. Pada Piala Dunia Junior tiga tahun sebelumnya, dua gol Messi dari titik putih mewarnai kemenangan Argentina atas tim yang sama.

Begitu pula apabila membandingkan karier internasional Messi dan Diego Maradona. Nama terakhir tidak cuma menjuarai Piala Dunia Junior 1979, tetapi juga merebut gelar juara dunia tujuh tahun setelahnya.

Berulang kali, Maradona menyebut Messi sebagai penerusnya, tetapi tidak pernah terbukti. Argentina era Messi selalu nirtrofi.

[video]https://video.kompas.com/e/4942236104001_v1_pjuara[/video]