Wawancara Rexy Mainaky: Lebih dari Satu Medali di Tokyo 2020

By Kamis, 25 Agustus 2016 | 21:33 WIB
Kabid Binpres PP PBSI, Rexy Mainaky, ketika sedang menghadiri diskusi bulu tangkis di Kantor Redaksi BOLA, Palmerah, Jakarta, 1 Maret 2016. (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Fenomena apa lagi yang Anda lihat?

Bulu tangkis semakin terkenal. Laga semifinal tunggal putra antara Lee Chong Wei (Malaysia) dan Lin Dan (China) tidak hanya ditonton para pendukung dari negara kedua pemain tersebut.

Semoga IOC bisa melihat bahwa bulu tangkis semakin merata. Waktu laga final, banyak juga penontonnya. Negara-negara yang tadinya tidak tertarik akhirnya mulai melihat bulu tangkis.

Spanyol sekarang punya Carolina Marin. Dia punya strategi bagus. Dia tidak bisa belajar banyak di Spanyol, karena itu berlatih di Denmark, Thailand, China, dan Indonesia. Pelatihnya bisa mengambil banyak ilmu dari situ.

Setelah hasil ini, bagaimana dengan prospek Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020?

Empat tahun lagi, kita bisa saja meraih lebih dari satu medali. Saya tidak bicara soal medali emas, yang penting medali saja dulu.

Jika Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari (ganda putri), Gregoria dan Fitriani (tunggal putri), serta tiga jagoan tunggal putra (Jonatan Christie, Ihsan Maulana Mustofa, Anthony Ginting), serta Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra) tidak mengalami masalah, saya yakin kita bisa meraih lebih dari satu medali.

Bagaimana dengan para pemain senior?

Kami serahkan keputusan kepada pemain. Saya melihat bahwa pemain-pemain senior masih memiliki kemampuan. Mungkin saja pelatih punya program buat mereka, misalnya memasangkan pemain senior dengan yang lebih muda.

Lalu, bagaimana dengan rencana Debby Susanto yang akan pensiun?