Dominasi Tim Futsal Jabar Buah dari Persiapan Panjang

By Kamis, 29 September 2016 | 13:53 WIB
Selebrasi para pemain tim futsal Jawa Barat dalam pertandingan final Pekan Olahraga Nasional 2016 menghadapi Maluku Utara di Gelanggang Olahraga Institut Teknologi Bandung, Jatinangor, Jawa Barat, pada Senin (26/9/2016). (DOK PEPERNAS)

Tim futsal Jabar menambah koleksi medali emas Kontingen Jawa Barat di PON XIX 2016 setelah menang melawan Maluku Utara 2-1 pada partai final yang digelar di GOR ITB, Jatinangor, Jawa Barat, pada Senin (26/9/2016).

Penulis: Fery Tri Adi

Tim futsal Jabar unggul lebih dulu melalui gol Jeni Firmansyah. Anak asuh Panca Pauzi itu kemudian menjauhkan jarak lewat gol Reza Yamanin.

Usaha Maluku Utara menepis ketertinggalan lewat permainan powerplay hanya membuahkan satu gol. Skor 2-1 pun membawa tuan rumah meraih emas.

Torehan itu pun makin lengkap setelah Jabar selalu menang sampai partai puncak. Kemenangan di final atas Maluku Utara sekaligus menegaskan superioritas Jabar setelah Sunny Rizki dkk menang 4-2 di fase grup melawan tim yang sama.

Kesuksesan Jabar di cabang futsal tak ditempuh dengan cara instan.

Persiapan menuju PON XIX Jabar 2016 dilakukan sejak dua tahun lalu sebelum pemain seperti Sunny Rizki, Reza Yamani, M Iqbal, dan Nandi Sukmawijaya berbaju timnas pada 2016 ketika mengikuti ajang CFA Futsal Tournament di Tiongkok.

“Kami mempersiapkan tim sejak dua tahun lalu. Belum ada label timnas di tim kami. Namun, sejak seleksi PON Jabar itu, sudah ada potensi dari pemain-pemain untuk masuk timnas,” ujar Panca Pauzi, pelatih tim futsal Jabar, kepada BOLA sehari selepas laga final futsal PON XIX.

Dendam Masa Lalu

Panca sendiri merasa beruntung jika dalam persiapan tim menuju PON itu beberapa penggawanya masuk timnas.

“Seiring berjalannya persiapan kami, beberapa pemain masuk timnas. Tentunya hal itu menguntungkan Jabar. Mental dan psikis kami terangkat karena label itu,” tuturnya.

Eks pelatih FKB itu tak sembarangan memasang target juara. Selain didukung pasukan bintangnya, Panca juga punya misi balas dendam.

Pada PON XVIII Riau 2012, anak asuhnya gagal mencapai final setelah ditaklukkan Sumatra Barat melalui adu penalti.

Sudah unggul 5-4, Jabar kehilangan konsentrasi pada 27 detik menjelang akhir laga. Alhasil, Sumbar menyamakan kedudukan menjadi 5-5. Di babak adu penalti, Jabar kalah 1-4.

Baca Juga:

“Kemenangan Jabar beraroma balas dendam. Pada PON Riau kami kecewa karena gagal ke final. Hasil itu memotivasi kami, yang tak ingin gagal dua kali,” kata Panca lagi.

Talenta-talenta pemain futsal Jabar juga boleh dikedepankan sebagai salah satu kunci kesuksesan meraih emas. Bakat tersebut didukung menjamurnya klub futsal.

Siapa tak kenal klub semisal Libido dan FKB? Selain itu, semangat kedaerahan yang didukung faktor teknis mumpuni menjadikan Jabar makin kuat.

Saat ditanya soal bonus, Panca enggan berkomentar.

“Semoga dengan medali emas ini futsal Jabar makin dilihat. Futsal jadi olahraga baru yang tengah populer. Yang penting ada dukungan dari siapa pun, entah swasta atau pemerintah terhadap futsal,” katanya.

[video]https://video.kompas.com/e/5144797752001_v1_pjuara[/video]