Parade Pemain Terbaik Arsenal pada Era Arsene Wenger

By Beri Bagja - Sabtu, 1 Oktober 2016 | 07:02 WIB
Arsene Wenger (kanan) saat memperkenalkan Thierry Henry sebagai rekrutan anyar untuk Arsenal pada 3 Agustus 1999 di Highbury, London, Inggris. (SINEAD LYNCH/AFP)

3. Tony Adams (dan Nigel Winterburn, Martin Keown, Lee Dixon, David Seaman)


Tony Adams memberikan salut kepada suporter dalam laga Arsenal menghadapi Sunderland di Premier League di Highbury, London, 30 Maret 2002.(ADRIAN DENNIS/AFP)

Inilah tipe pemain langka yang sulit dicari padanannya pada era sepak bola modern. Angka 669 penampilan yang dicatat Adams – hanya untuk Arsenal – sudah menunjukkan dirinya legenda sejati The Gunners.

Adams sudah menjadi kapten selama 8 tahun saat Wenger tiba. Mantan bek kekar Inggris itu memperkuat London Merah sejak 1983, sehingga Wenger hanya kebagian memolesnya 8 tahun sebelum Adams gantung sepatu pada 2002.

Kualitas tekniknya mungkin tidak fantastis, tapi pria kelahiran 10 Oktober 1966 itu adalah pemimpin yang siap melontarkan badannya dengan cara apa pun guna mencegah lawan mencetak gol.

Karismanya luar biasa hingga mendapatkan pujian dari kawan dan lawan.

“Jujur, saya pikir Tony adalah pemain United dalam seragam Arsenal. Saya mencoba merekrutnya saat dia berusia 19 tahun, tapi tak ada peluang melakukannya,” kata eks Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson.

Baca Juga:

Hikayat kemunculan Adams di pertahanan Arsenal tak bisa lepas dari peran tiga rekannya lagi yang membentuk tembok tangguh The Back Four yang legendaris itu. Mereka adalah paket Nigel Winterburn (1987-2000), Martin Keown (1993-2004), dan Lee Dixon (1988-2002).

Kuartet tembok Made in England itu secara kumulatif mengumpulkan 1.800-an penampilan buat Arsenal sebagai jembatan era George Graham ke Wenger.

Ditambah ketangkasan kiper David Seaman (1990-2003), lengkaplah pertahanan sangar yang dimiliki Arsenal di hadapan setiap lawan.

Kombinasi itu membuat The Gunners hanya kebobolan 17 gol sepanjang Premier League 1998-1999. Rapor tersebut menjadi rekor top-flight dalam sejarah klub semusim.

“Pertahanan tim saya tidak akan sama seperti dulu lagi. Saya tak menemukan lagi Adams yang lain. Permainan sepak bola menjadi semakin mengedepankan teknik. Mungkin kondisi itu menciptakan sedikit bek tangguh yang bermodal kemampuan fisik agresif,” kata Wenger.