Kecemasan Berlebihan Klub Eropa soal Piala Afrika

By Kamis, 12 Januari 2017 | 14:59 WIB
Aksi selebrasi striker Liverpool, Sadio Mane, usai mencetak gol untuk timnya saat melawan Watford dalam laga lanjutan Premier League 2016-2017 di Stadion Anfield, Liverpool, pada 6 November 2016. (CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)

Dari dua alasan ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan bagi klub dari perginya seorang pemain ke Piala Afrika jika klub sudah mengantisipasi. Hal ini diamini penyerang Liverpool, Sadio Mane, yang sekarang sedang bersama tim nasional Senegal.

"Tanpa saya, Liverpool akan tetap sama, bahkan lebih baik lagi. Mereka mampu mengatasinya. Philippe Coutinho segera kembali, Joel Matip juga, dan Daniel Sturridge sudah bermain lagi," ujar Mane kepada The Guardian.

Apa yang terjadi bila klub Eropa tidak menyiapkan diri kehilangan pemain karena Piala Afrika? Lihat pengalaman Manchester City ini.

Pada Januari 2015, The Citizens kehilangan gelandang senior Yaya Toure selama tiga pekan, sebab Pantai Gading mengikuti semua laga dan kemudian menjuarai Piala Afrika 2015.

City bermain tanpa Yaya dalam empat laga di seluruh ajang. Tidak ada satu gim pun yang berhasil mereka menangi (2 kalah, 2 seri). Mereka mengakhiri 2014/15 sebagai runner-up Premier League.

[video]https://video.kompas.com/e/5268486413001[/video]