Liga Super China, Melukai Tim Nasional Negeri Tirai Bambu

By Rabu, 1 Maret 2017 | 23:45 WIB
Pemain Guangzhou Evergrande, Huang Bowen (kedua dari kiri), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Sydney FC dalam laga lanjutan Liga Champions Asia di Sydney pada 2 Maret 2016. (WILLIAM WEST/AFP)

 

Simak juara Liga Super China tahun lalu, Guangzhou Evergrande. Dari 30 partai liga yang dimainkan, pemain asing mereka: Alan Carvalho (24 kali), Paulinho (30), dan Ricardo Goulart (29), reguler menjadi starter.

Sementara itu, ada 14 pemain China yang jumlah penampilannya sebagai starter tidak mencapai dua digit.

Diizinkannya pemakaian pemain asing ekstra yang berasal dari Asia kian melukai timnas China. Untuk bisa lolos ke pentas dunia, China harus mampu mengalahkan lawan-lawan dari Asia lebih dulu.

Demi menyelamatkan timnas, sejumlah penyesuaian terhadap pemain asing di Liga Super China pun dilakukan.

Aturan pemain asing ekstra asal Asia malah membuat rival-rival China bertambah kuat. Pemain seperti Hong Jeong-ho dan Jang Hyun-soo (Korea Selatan) serta Odil Ahmedov dan Anzur Ismailov (Uzbekistan) merumput di China.

Korsel dan Uzbekistan kini mengangkangi China di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.

Demi menyelamatkan timnas, sejumlah penyesuaian terhadap pemain asing di Liga Super China pun dilakukan.

Jumlah pemain asing yang boleh merumput dikurangi, pemain asing asal Asia diperlakukan sama dengan pemain asing non-Asia, dan pemain asal Hong Kong, Makau, serta Taiwan tidak lagi dianggap sebagai pemain native.

Pantas ditunggu apakah sejumlah perubahan itu, yang ditambah makin tingginya kualitas pemain asing yang didatangkan, akan membuat timnas China menjadi lebih baik.