Liga Super China, Didongkrak Seperti Liga Indonesia

By Jumat, 3 Maret 2017 | 13:19 WIB
Presiden Xi Jinping, ingin mendongkrak kapasitas pemain lokal China. (PETER KLAUNZER/AFP)

Pada Desember 2016, FIFA menyebut China hanya memiliki sekitar 25 ribu pemain sepak bola. Angka itu sudah terlihat minim, apalagi jika melihat China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Penulis: Dwi Widijatmiko

Data 2016 menunjukkan populasi China adalah hampir 1,4 miliar orang. Perbandingan antara pemain sepak bola dan jumlah penduduk China terlalu kecil.

Bandingkan dengan beberapa negara Amerika Selatan, di mana satu dari empat penduduknya memainkan sepak bola.

Dari situ sudah kelihatan bahwa China sebetulnya bukan negara sepak bola. Mereka tidak memiliki tradisi melahirkan pemain-pemain bagus secara kontinu.

Baca juga:

Lemahnya sumber daya manusia China dalam sepak bola juga bisa dilihat dari minimnya pemain Negeri Tembok Besar yang kualitasnya diakui klub-klub top dunia.

Memang ada banyak pemain China yang pernah merumput di Eropa, tetapi rata-rata bukan di klub top yang identik bersaing di level sepak bola tertinggi.

Sebut saja pemain paling beken yang pernah dimiliki China. Hao Haidong cuma membela Sheffield United, Fan Zhiyi di Crystal Palace dan Dundee, Li Tie di Everton, dan Sun Jihai di Manchester City, yang belum menjadi klub kaya setelah dibeli Abu Dhabi United Group.

Bandingkan dengan Jepang atau Korea Selatan. Jepang punya Hidetoshi Nakata, yang pernah meraih scudetto di Serie A bersama Roma.

Korsel malah memiliki Park Ji-sung, legenda yang pernah menjadi bagian skuat Manchester United yang menjuarai Premier League dan Liga Champion.