Luis Milla dan Pertanyaan-pertanyaan yang Mungkin Belum Terjawab

By Anju Christian Silaban - Selasa, 9 Mei 2017 | 04:55 WIB
Pelatih tim nasional Indonesia, Luis Milla, menjalani wawancara bersama JUARA dan Kompas.com di Hotel Yasmin, Karawaci, Senin (8/5/2017). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/JUARA)

Ada banyak pelatih sukses yang ketika bermain menjadi gelandang bertahan. Sebut saja Carlo Ancelotti, Josep Guardiola, Antonio Conte, Diego Simeone, dan Didier Deschamps.

Anda juga di posisi serupa saat bermain. Bagaimana posisi ketika bermain memengaruhi gaya kepelatihan Anda?

Pemain tengah adalah bagian penting dalam tim. Mengapa? Semua aksi yang terjadi dalam sepak bola harus melewati lini tengah. Sebagai pemain tengah, saya bisa melihat banyak hal positif dan negatif dalam tim. Akhirnya sebagai gelandang, saya menjadi sosok yang bisa memperbaiki tim.

Saat pensiun, saya memutuskan untuk menjadi pelatih. Sebab, saya ingin memberikan solusi kepada tim dan memperbaiki tim.

Ketika menjadi seorang pemain tengah, saya juga mendapatkan banyak informasi. Kita bisa melihat saat ini. Banyak pelatih-pelatih top dunia dulunya adalah pemain 

Baca juga: Tiga Maestro yang Menginspirasi Metode Latihan Luis Milla

Ini terkait salah satu bekas klub Anda. Ada dua klub Spanyol di final Liga Champions. Bagaimana Anda memetakan calon juara kali ini?

Perjalanan masih panjang untuk mencapai final. Melawan Atletico Madrid biasanya rumit untuk Real Madrid.

Saya meyakini, Real Madrid bisa mencetak satu gol di kandang Atletico. Namun, saya tidak melihat bahwa Atletico Madrid mampu mencetak tiga gol dan masuk final

Di final, Real Madrid akan ditunggu lawan sulit. Juventus kemungkinan akan masuk final. Mereka adalah tim besar. Bisa dilihat saat melawan Barcelona bagaimana kapasitas Juventus.