Jan Oblak Menanti Hadiah Zamora

By Kamis, 18 Mei 2017 | 13:44 WIB
Aksi Jan Oblak dalam laga perempat final UEFA Champions League antara Leicester City kontra Atletico Madrid di The King Power Stadium, 18 April 2017. (CLIVE ROSE/GETTY IMAGES)

Selain rajin mengekspor bomber top Eropa, seperti Radamel Falcao, Diego Forlan, dan Sergio Aguero, Atletico Madrid juga terkenal akan penjaga gawangnya yang brilian.

Penulis: Haerlandi Nugraha

Sebut saja eranya David De Gea dan Thibaut Courtois. Tradisi itu dilanjutkan kiper berusia 24 tahun, Jan Oblak.

Bergabung bersama armada asuhan Diego Simeone sejak 2014, Oblak harus menunggu untuk menjadi bintang utama di bawah mistar Vicente Calderon.

Meski masa awal kedatangannya diragukan karena dibayangi nama beken Courtois dan harus bersaing dengan Miguel Angel Moya, perlahan ia mampu menunjukkan hasil kerja kerasnya.

Di musim keduanya (2015/16), Oblak menyamai rekor Paco Liano, kiper legendaris Deportivo La Coruna yang pada musim 1993/94 hanya kemasukan 18 gol dalam 38 laga. Berkat kegemilangannya, Oblak mendapat titel el zamora, kiper terbaik La Liga.

Namun, musim ini sedikit berbeda. Tak ada rekor baru yang ia ciptakan. Oblak sempat mengalami cedera dislokasi bahu dan harus menepi dalam sembilan pertandingan.

Baca Juga:

Meski demikian, musim ini Oblak masih di trek kiper top Eropa. Pada gelaran Liga Champion, di mana Atletico baru saja tersingkir di fase semifinal, Oblak membukukan enam clean sheet dari 11 laga.

Kiper Slovenia ini hanya kalah dari legenda Juventus, Gianluigi Buffon, dengan delapan kali clean sheet.

Tentu saja Oblak tak bisa mendapatkan pujian sendirian atas pertahanan bagus Atletico dua musim terakhir, di mana mereka selalu menjadi tim yang paling minim kebobolan.

Pertahanan yang baik adalah hasil dari kerja tim, termasuk peran dari barisan lini belakang. Tetap saja, kiper yang tangguh tentu menambah rasa percaya diri rekan-rekan di atas lapangan.

Oblak kini berpeluang mempertahankan trofi el zamora. Ia baru kebobolan 20 gol dari 28 penampilan atau memiliki rata-rata kemasukan 0,71 gol per partai alias yang terbaik musim ini.

Kiper kelahiran 7 Januari 1993 ini kembali harus bersaing dengan penjaga gawang Barcelona, Marc-Andre Ter Stegen.


Ekspresi kiper FC Barcelona, Marc-Andre ter Stegen, saat tampil dalam laga La Liga kontra Atletico Madrid di Stadion Camp Nou, 21 September 2016.(PAU BARRENA/AFP)

Pria Jerman ini memiliki rataan 2,88 penyelamatan per laga. Sementara itu, Oblak memiliki angka 1,85 save per partai.

Meski demikian, mantan kiper Benfica itu masih memimpin jumlah tak pernah kebobolan sebanyak 15 kali musim ini. Ter Stegen menguntit di belakangnya dengan 13 kali steril.

Dengan satu laga sisa hingga akhir musim, tampaknya el zamora akan kembali ke pelukan kiper Los Rojiblancos.

 Oblak bisa menjadi kiper Atletico ketiga dalam empat musim terakhir yang meraih el zamora sekaligus menjadi penghibur gagalnya mereka di pentas Liga Champion dan susahnya mencuri trofi La Liga.