Prancis Terbuka, Sejarah Baru di Paris

By Kamis, 15 Juni 2017 | 19:15 WIB
Petenis Spanyol, Rafael Nadal, melakukan selebrasi usai penyerahan trofi juara tunggal putra Prancis Terbuka 2017 di Roland Garros, Paris, (11/6/2017). Di partai final, Nadal mengalahkan petenis Swiss, Stan Wawrinka. (CLIVE BRUNSKILL/GETTY IMAGES)


Juara tunggal putri Prancis Terbuka 2017, petenis putri Latvia, Jelena Ostapenko, berpose di depan patung Suzanne Lenglen di Roland Garros, Paris, (11/6/2017), sambil memegang trofi juara.(JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

Sejarah Ostapenko

Sejarah lain tentu saja kesuksesan cewek belia berusia 20 tahun, Jelena Ostapenko, yang menjuarai tunggal putri. Petenis non-unggulan ini menundukkan unggulan ketiga asal Rumania, Simona Halep, dengan skor 4-6, 6-4, 6-3, Sabtu (10/6/2017).

Sejumlah catatan spesial pun ditorehkan Ostapenko yang meraih gelar pertama WTA pada Prancis Terbuka ini.

Mulai dari petenis Latvia pertama yang memenangi gelar Grand Slam.

Dia menjadi petenis termuda yang meraih gelar juara Grand Slam dalam usia 20 tahun dua hari setelah Svetlana Kuznetsova, yang menjuarai AS Terbuka 2004 (19 tahun 76 hari).

Ostapenko juga menjadi petenis non-unggulan pertama yang mengangkat trofi Suzanne Lenglen setelah Margaret Scriven pada 1933.