Mulyo Handoyo: Kemenangan Srikanth Beri Dampak Positif bagi India

By Delia Mustikasari - Selasa, 20 Juni 2017 | 13:20 WIB
Pelatih tunggal putra India, Mulyo Handoyo menjawab pertanyaan media seusai laga final BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (18/6/2017). (DELIA MUSTIKASARI/JUARA.NET)

Pelatih tunggal putra India, Mulyo Handoyo, mengatakan bahwa keberhasilan tunggal putra Kidambi Srikanth menjuarai BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017 memiliki arti penting bagi pebulu tangkis Negeri Benua.

Srikanth meraih gelar juara Indonesia Open setelah menumbangkan pemain non-unggulan asal Jepang, Kazumasa Sakai, 21-11, 21-19, pada partai final di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (18/6/2017).

"Kemenangan Srikanth akan memberi dampak positif bagi pemain India untuk bisa menjuarai turnamen level superseries, kejuaraan dunia, bahkan Olimpiade," kata Mulyo di JCC beberapa waktu lalu.

Menurut Mulyo, kemenangan Srikanth didapat lewat proses yang tidak mudah. Dalam perjalanan menuju final, pemain berusia 24 tahun tersebut menyingkirkan sejumlah pemain unggulan yakni Jan O Jorgensen (Denmark) dan Son Wan-ho (Korea).

"Sebelum Indonesia Open, kami harus berlatih keras. Setelah melihat hasil undian, Srikanth harus berhadapan dengan sejumlah lawan tangguh. Tetapi, kami mulai satu demi satu dan keyakinan bisa melaluinya karena saya lihat belum ada tunggal putra dunia yang menonjol saat ini," tutur Mulyo.

Mulyo pun optimistis dengan perkembangan pemain tunggal putra India dalam beberapa tahun ke depan.

Sebelumnya, pemain tunggal putra India yang memiliki prestasi level dunia adalah Prakash Padukone. Padukone merupakan pemegang gelar juara Denmark Terbuka, Swiss Terbuka dan All England di era 1970-1980-an.

India saat ini memiliki enam pemain tunggal putra yang masuk jajaran 50 besar dunia yakni Srikanth, Kashyap Parupalli, Sai Praneeth Bhamidipati, Prannoy Huseena Sunil, dan Sameer Verma.

"Setiap pemain pasti mengalami kenaikan dan penurunan. Prestasi Srikanth akan memicu persaingan di antara mereka. Sekarang, mereka sudah selevel dengan pemain top dunia. Tinggal bagaimana kemauan setiap atlet untuk meningkatkan kekuatan mental dan kemampuan fisik," ujar Mulyo.

Mulyo resmi melatih India sejak 2 Februari 2017 hingga 31 Agustus 2020. Dalam kurun waktu tersebut, dia ingin mengantar tunggal putra India meraih medali pada Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelumya, dia membidik Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus-2 September.

"Saya menangani 27 pemain tunggal di Hyderabad, baik putra maupun putri. Satu tunggal putri yunior kami, Gayatri Gopichand belum lama ini jadi juara di Pembangunan Jaya Cup," kata pelatih yang pernah mengantar Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini.


Pelatih tunggal putra India, Mulyo Handoyo (kiri), memberikan arahan kepada pemainnya, Kidambi Srikanth, pada laga final BCA Indonesia Open Superseries Premier 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (18/6/2017).(KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM/JUARA.NET)

"Saya percaya, para pemain sudah menunjukkan hasil. Pada Asian Games, saya kira mereka sudah mulai stabil. Sekarang kisarannya masih 75 persen. Tetapi, tidak semua medali bisa kami raih, semua butuh proses. Secara umum, program setiap pemain sama. Hanya program individunya yang berbeda," ucap Mulyo.

Pelatnas bulu tangkis India tersebar di empat derah. Selain Hyderabad, pusat latihan terdapat di Lucknow, Bungalore, dan New Delhi.

Pelatih berusia 57 tahun asal Pati, Jawa Tengah, itu selanjutnya akan mendampingi Srikanth dkk pada Australia Terbuka yang digelar 20-25 Juni. Dia membidik podium bagi anak asuhnya pada turnamen level superseries tersebut.