Kisah Tragis Atlet Israel yang Dibantai Ketika Serangan Teror pada Olimpiade Munich 1972

By Intisari Online - Jumat, 8 Juni 2018 | 14:12 WIB
Tim nasional Israel ( Dok. Sky Sports )

Olimpiade Munich dibuka pada 26 Agustus 1972, dengan 195 acara dan 7.173 atlet mewakili 121 negara. 

Pada pagi hari tanggal 5 September, teroris Palestina dengan topeng ski menyergap tim Israel

Setelah negosiasi untuk membebaskan sembilan orang Israel yang menjadi sandera, para teroris membawa para sandera ke bandara Munich. 

Sesampai di sana, polisi Jerman melepaskan tembakan dari atap dan menewaskan tiga dari teroris. 

Pertempuran senjata meletus dan meninggalkan para sandera, dua dari warga Palestina dan seorang polisi tewas.

Setelah upacara pemakaman diadakan untuk para atlet di stadion Olimpiade utama, Presiden Komite Olimpiade Internasional Avery Brundage memerintahkan agar pertandingan berlanjut, untuk menunjukkan bahwa para teroris tidak menang. 

Meskipun tragedi tersebut sangat merusak acara, ada banyak momen pencapaian atletik spektakuler, termasuk tujuh medali emas perenang Amerika Mark Spitz dan dua medali emas olimpiade Rusia Olga Korbut yang dramatis.

Sebagai buntut dari pembunuhan di Olimpiade '72, pemerintah Israel, dipimpin oleh Golda Meir, menyewa sekelompok agen Mossad untuk melacak dan membunuh para pembunuh Black September. 

Setelah sekian lama, peristiwa itu dikenang dan dibuat sebuah film oleh Stephen Spielberg 2005 berjudul Munich yang terinspirasi dari serangkaian peristiwa ini.