Status Non-Unggulan pada Kejuaraan Dunia Masters Jadi Keuntungan bagi Indonesia

By Persiana Galih - Minggu, 9 September 2018 | 15:33 WIB
Sprinter Inggris Lucy Evans (Kiri), berfoto bersama sprinter Indonesia, Dedeh Erawati, setelah keduanya menuntaskan lari nomor 100 meter di Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018 di Malaga, Spanyol. (PERSIANA GALIH/BOLA)

Baca Juga: Tontowi/Liliyana Batal Turun pada Japan Open 2018

Yang terakhir ialah Bectina. Sprinter tersebut berhasil menuntaskan heat lima dengan catatan waktu 26,15. Ia masuk dalam tiga besar pesaing, karena terlihat berlari dengan baik selama melakoni kualifikasi.

Dengan tidak masuk persaingan tiga besar, kata Fahmy, Dedeh dapat menjajal trek 200 meter dengan tenang. Pasalnya, di nomor 200 meter, Dedeh mesti berusaha ekstra karena bukan dianggap sebagai nomor unggulannya.

Maka itu, Dedeh tak berharap banyak dapat pulang dengan medali emas di tangan. “Pulang dengan perunggu 200 meter saja sudah lebih dari cukup,” ujar Dedeh.