Viktor Axelsen dan Batu Sandungan dari Kento Momota

By Delia Mustikasari - Sabtu, 15 September 2018 | 15:29 WIB
Anthony Sinisuka Ginting (kiri) bersalaman dengan Viktor Axelsen (kanan) setelah pertandingan perempat final Japan Open 2018. (BADMINTONINDONESIA.ORG)

Sederet pretasi itu yaitu meraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016, menyabet gelar juara dunia 2017, hingga menjadi pemain peringkat kesatu dunia saat ini.

Namun, Momota menjadi salah satu batu sandungan bagi Axelsen.

Setelah resmi kembali ke timnas Jepang pada awal 2018, Momota sudah memenangi berbagai gelar prestisius yakni juara Kejuaraan Asia, Juara Indonesia Open 2018, hingga Juara Dunia 2018.


Kento Momota (Jepang) ketika tampil di babak 32 besar Japan Open 2018, Selasa (11/9/2018), di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.(badspi.jp)

Pada pertemuan pertama pasca-Momota bebas hukuman, Axelsen kalah 17-21, 9-21 pada semifinal Piala Thomas 2018 di Bangkok, Thailand.

Asa Axelsen untuk mencapai gelar pada turnamen Indonesia Open 2018  kembali pupus setelah pada pertemuan kesembilan dengan Momota, dia kembali takluk, dengan skor 14-21, 9-21.

Melalui hasil tersebut, catatan pertemuan Axelsen dan Momota pun terevisi menjadi 1-8.

"Saya tidak betul-betul mengingat berapa kali saya kalah dari dia. Yang jelas, saya kecewa karena tampaknya saya tidak belajar apa-apa dari kekalahan-kekalahan sebelumnya," kata Axelsen saat itu.

Kini, Kento Momota kembali menjadi batu sandungan bagi Viktor Axelsen untuk mengulangi kesuksesan tahun lalu.

Usaha Axelsen untuk meraih gelar masih akan berlanjut pada China Open (18-23 September) dan Korea Open (25-30 September).