JUARA.NET - Petinggi asosiasi bulu tangkis India, Sanjay Mishra menguak alasan PV Sindhu tak masuk skuad Negeri Bollywood untuk Uber Cup 2024.
Delapan pebulu tangkis sudah diumumkan sebagai amunisi.
Menariknya, Sindhu tak ada di dalam daftar tersebut.
Pada sektor tunggal putri, India bakal mengandalkan Anmol Kharb hingga Ashmita Chaliha.
Alasan tidak adanya nama sang rival Gregoria Mariska Tunjung lantas dikuak oleh Mishra.
Pria yang menjabat sebagai sekretaris asosiasi bulu tangkis India atau BAI itu menyebut Sindhu memang menarik diri dari tim.
Langkah terpaksa diambil karena ingin fokus Olimpiade Paris 2024.
Selain itu, sang ratu buku tangkis India juga baru saja pulih dari cedera.
"Sindhu memilih untuk tidak ikut karena dia baru sembuh dari cedera," ungkapnya, dilansir Juara.net dari Timesofindia.indiatimes.com.
Baca Juga: Aura Mengancam Viktor Axelsen, Ada Perubahan dari Raja Bulu Tangkis Dunia
"Dia ingin fokus bersiap untuk Olimpiade Paris."
"Di mana pada turnamen tersebut dia berharap bisa memenangkan medali untuk negara ini," sambungnya.
Selain Sindhu, India juga tak diperkuat ganda putri Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela.
Salah satu ganda putri terbaik Negeri Bollywood itu juga ingin fokus untuk turnamen perseorangan mereka.
"Pasangan kami juga memutuskan untuk tidak ikut," ucap Mishra.
"Itu karena mereka sudah banyak menjalani turnamen."
"Mereka juga ingin fokus melakoni kualifikasi."
"Oleh karena itu, kami memberikan kesempatan pada semifinalis kejuaraan nasional untuk masuk dalam tim," tambahnya.
Baca Juga: Kondisi Sempurna, Rival Sengit Gregoria Pede Tampil 100 Persen di Olimpiade Paris 2024
Meski tak diperkuat nama besar, Mishra menilai India datang dengan skuad yang bagus.
Dia berharap komposisi pemain muda mereka dapat memberikan hasil yang luar biasa.
"Tim Uber kami terlihat bagus dengan komposisi pemain muda," terangnya.
"Saya harap mereka bisa mendapatkan yang terbaik."
"Semoga mereka dapat membuat negara kita bangga," tutup Mishra.
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | timesofindia.indiatimes.com |
Komentar