Pedro Acosta Ungkap Begini Rasanya Bisa Salip Marc Marquez, Awalnya Bagus Akhirnya Bencana

By Ananda Lathifah Rozalina - Kamis, 14 Maret 2024 | 12:30 WIB
Aksi Pedro Acosta (GASGAS Tech3) menyalip Marc Marquez (Gresini Racing) pada balapan MotoGP Qatar 2024, Senin (11/3/2024)
MOTOGP.COM
Aksi Pedro Acosta (GASGAS Tech3) menyalip Marc Marquez (Gresini Racing) pada balapan MotoGP Qatar 2024, Senin (11/3/2024)

JUARA.NET - Pembalap GASGAS Tech3, Pedro Acosta mengungkap bagaimana rasanya bisa menyalip Marc Marquez di lintasan balap pekan lalu.

Pedro Acosta tampil berbahaya di musim MotoGP pertamanya pada MotoGP Qatar 2024 pekan lalu.

Pembalap GASGAS Tech3 ini memang tak berhasil meraih podium, tapi penampilannya menunjukkan ia bisa jadi ancaman bagi para seniornya.

Acosta tampil berbahaya dengan pembalap beberapa pembalap termasuk Marc Marquez.

Pembalap rookie milik KTM itu sempat menyalip Marquez sebelum akhirnya kembali mundur dan berakhir finish di posisi 9.

Usai balapan tersebut, Pedro Acosta pun ditanyai bagaimana rasanya bisa menyalip seorang marc Marquez.

Menurut Acosta momen menengangkan dia bisa menyalip Marc Marquez itu bagus pada awalnya tapi kemudian serasa seperti menjadi bencana.

"Itu berlangsung cukup lama," kata Acosta seperti dikutip oleh GPOne.

"Ini seperti ketika Anda kehilangan keperawanan Anda. semuanya mulai terasa bagus dan kemudian menjadi bencana," tutur Acosta.

Baca Juga: Finish di Belakang Marc Marquez, Pembalap Ducati Ngaku Cuma Separuh Bahagia

Meski pada akhirnya ia tak berhasil menyelesaikan balapannya dengan baik, Acosta mengaku puas karena telah menyalip banyak pembalap.

"Itu tidak bisa berakhir dengan baik."

"Saya puas, datang ke balapan pertama dan menyalip begitu banyak orang adalah hal yang paling saya nikmati."

"Itu bukan hanya tentang menyalip Marc."

"Menyalip banyak orang, memiliki kecepatan dan berada di sana adalah hal yang paling saya nikmati," terangnya.

Terlepas dari penampilannya yang agresif di seri pertama, Acosta tampak mendapatkan pelajaran soal perbedaan sesi balap sprint dan sesi balap GP di hari Minggu.

Ia mengakui bahwa di sangat sulit membalap di sesi balapan sprint karena semua pembalap begitu cepat.

Sementara di sesi balapan penuh pada hari Minggu, ia bisa lebih mudah menyalip.

Selain itu, motor dan ban lebih stabil pada sesi balapan hari Minggu.




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X