JUARA.NET - Kemrosotan karier musuh terkutuk Khabib Nurmagomedov, Tony Ferguson datangkan teori menarik dari eks jagoan UFC, Matt Brown.
El Cucuy memang sedang dalam keadaan yang malang.
Tujuh kekalahan beruntun dia derita sejak tahun 2020 silam.
Yang terbaru, Ferguson digulung oleh Paddy Pimblett.
Dia memang mampu bertahan selama tiga ronde penuh.
Namun, wasit menilainya kalah angka secara dominan dari rekan Jeka Saragih tersebut.
Brown yang melihat rekor ngenes Ferguson datang dengan teorinya.
Menurut eks jagoan UFC asal Amerika Serikat itu, sang musuh terkutuk Khabib jadi kalahkan karena rusak dihajar lawan.
Dua pertarungan yang kemudian jadi sorotan adalah saat dia melawan Justin Gaethje dan Michael Chandler.
"Saya pikir duel lawan Gaethje dan Chandler sudah membuatnya rusak," tukas Brown, dilansir Juara.net dari Championat.com.
Baca Juga: Menantang Leon Edwards, Belal Muhammad Bertarung untuk 2 Miliar Orang Muslim
"Dan hal itu menyebalkan."
"Kemungkinan besar lainnya adalah saat Tony mempersiapkan duel keempat untuk Khabib dan malah merobek lututnya saat persiapan."
"Dan dari sana situasinya jadi tidak bagus."
"Saya sendiri merasa Gaethje telah merusak dia," tambah Brown.
Soal pertarungan Ferguson melawan Pimblett, Brown merasa belum yakin mengenai penyebabnya.
Tidak tidak mau mengeklaim El Cucuy sudah habis.
Namun, di satu sisi dia juga belum bisa memastikan soal kehebatan dari The Baddy.
"Sekarang, Ferguson kalah dari Paddy," ujarnya.
"Pertanyaannya adalah apakah Paddy sehebat yang kita duga?"
Baca Juga: Di Sela-sela Hajatan Tinju Akbar, Manny Pacquiao Jadi Bahan Ejekan Bintang UFC
"Atau mungkin malah Tony yang sudah hampir habis?"
"Saya tidak tahu jawabannya pastinya."
"Mungkin Tony masih punya beberapa pertarungan yang tersisa," tambahnya.
Tujuh kekalahan beruntun tak membuat nyali Ferguson ciut.
Usai dikalahkan Pimblett, dia mengaku masih akan terus bertarung.
Pada masa jayanya, petarung asal Amerika Serikat ini cukup disegani.
Dia bahkan lima kali coba diadu dengan Khabib Nurmagomedov tetapi selalu batal hingga banyak yang melabelinya sebagai duel terkutuk.
| Editor | : | Fiqri Al Awe |
| Sumber | : | Championat |
Komentar