Juara Dunia MotoGP, Francesco Bagnaia Sebut Jorge Martin Lebih Ngelawan dari Fabio Quartararo

By Dwi Widijatmiko - Senin, 27 November 2023 | 08:00 WIB
Francesco Bagnaia (kiri) dan Jorge Martin (kanan) berpose jelang duel terakhir mereka untuk gelar juara dunia dalm seri MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 24-26 November 2023.
MOTOGP.COM
Francesco Bagnaia (kiri) dan Jorge Martin (kanan) berpose jelang duel terakhir mereka untuk gelar juara dunia dalm seri MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, pada 24-26 November 2023.

JUARA.NET - Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, membandingkan kesuksesannya menjadi juara dunia MotoGP 2023 dengan edisi sebelumnya.

Bagnaia dipastikan menjadi juara dunia MotoGP 2023 setelah memenangi seri terakhir di Valencia, Minggu (26/11/2023) di Sirkuit Ricardo Tormo.

Di lokasi yang sama pada seri terakhir musim lalu, murid Valentino Rossi itu juga memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2022.

Dalam dua edisi tersebut, pembalap asal Turin itu bersaing dengan dua rival berbeda.

Pada 2022, Fabio Quartararo menjadi lawan Bagnaia sementara musim ini Jorge Martin yang muncul sebagai pesaing.

Musim lalu Bagnaia sempat tertinggal 91 poin dari Quartararo tetapi kemudian bisa menyusul pembalap Yamaha itu di klasemen.

Kondisi sebaliknya terjadi musim ini di mana Martin yang menjadi pihak pengejar bagi Bagnaia yang lama menguasai puncak klasemen.

Diminta membandingkan dua rivalnya itu, Bagnaia menyebut Martin memberikan perlawanan yang lebih keras ketimbang Quartararo.

Baca Juga: Hasil MotoGP Valencia 2023 - Bagnaia Panen Kemujuran, Murid Rossi Benar-benar Jadi Si Nomor Satu 

Pasalnya, Martin memiliki motor dengan mesin yang sama seperti Bagnaia.

Sebaliknya, motor Quartararo tidak bisa bersaing dengan Ducati tunggangan pembalap berusia 26 tahun itu.

"Sulit untuk membandingkannya," kata Francesco Bagnaia seperti dikutip dari Crash.net.

"Tahun lalu Fabio melakukan start dengan sangat bagus."

"Tetapi, begitu saya mulai menang, dia mengalami lebih banyak kesulitan."

"Fabio sangat cepat tetapi motornya tidak memberi dia peluang untuk bersaing dengan saya. Kami berada di situasi yang berbeda."

"Dengan Jorge, setelah seri Barcelona, dia punya lebih banyak kepercayaan diri di setiap akhir pekan."

"Dia jadi sulit untuk dihentikan."

Baca Juga: Aksi Paling Sangar dari Francesco Bagnaia di MotoGP 2023 Menurut Sang Kepala Kru

"Persaingannya lebih sulit tahun ini," lanjut Bagnaia.

"Membagi data di antara tim memang berguna tetapi kadang-kadang juga membuat lebih banyak tekanan," pungkas pembalap yang juga pernah menjadi juara dunia Moto2 pada 2018 itu.

Dilihat dari jumlah kemenangan dalam persaingan dengan Bagnia, Martin memang tampak memberikan perlawanan yang lebih sengit.

Musim ini Bagnaia memenangi 7 balapan utama dan 4 sprint race.

Martin finis pertama hanya dalam 4 balapan utama.

Tetapi, pembalap Pramac ini sangat menyulitkan karena dia menjadi spesialis pemenang sprint race.

Pilot MotoGP berjulukan Martinator itu tercatat memenangi 9 sprint race.

Musim lalu yang dilakukan tanpa sprint race, Quartararo hanya menang 3 kali sedangkan Bagnaia 7 kali.


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Crash.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X