Yamaha Merasa Jadi Tim Paling Tak Beruntung, Pembalap Tinggal Dua, Format Balapan Berasa Malapetaka

By Ananda Lathifah Rozalina - Kamis, 27 Juli 2023 | 18:00 WIB
Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli (tengah)
YAMAHA MOTOR RACING SRL
Direktur Tim Monster Energy Yamaha, Massimo Meregalli (tengah)

JUARA.NET - Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregali merasa timnya menjadi yang paling tidak beruntung musim ini.

Yamaha berada di urutan terakhir pada ranking perancang mesin pada klasemen sementara MotoGP 2023.

Pabrikan asal Jepang itu memang tengah kesulitan bersaing di tengah dominasi Ducati.

Yamaha belum berhasil melakukan pembaruan yang membuat motornya bisa tampil kompetitif di musim 2023.

Di tengah kondisi kurang baik tersebut, Direktur Tim Yamaha, Massimo Mellegri menuturkan jika timnya memang tengah mengalami beberapa kondisi kurang menguntungkan.

Salah satu faktor yang membuat Yamaha kesulitan adalah tidak adanya tim satelit.

Ketiadaan tim satelitini membuat Yamaha menjadi satu-satunya tim pabrikan yang hanya memiliki dua pembalap karena tidak adanya tim satelit.

Berbeda jauh dengan Ducati yang total memiliki delapan pembalap dan KTM, Honda serta Aprilia yang masing-masing empat pembalap.

Tidak adanya tim satelit dan minimnya pembalap ini berdampak pada kurangnya data yang bisa dipelajari Yamaha.

Baca Juga: Yamaha Diam-diam Ingin Bajak Pembalap Honda, Bos Tim LCR Bilang Begini

Selain itu beban yang ditanggung mereka pun berat karena harus melakukan semuanya sendiri.

"Pada akhirnya, kami melakukan pekerjaan 100 persen sendiri."

"Sisanya (tim lain) bisa membaginya, mungkin setiap tim bisa mengambil 25 persen."

"Bahkan jika kita bicara soal ban, mereka (tim lain) bisa berbagi informasi untuk memilih pilihan terbaik, tapi kami tak bisa," aku Massimo.

Karena itu, Yamaha tidak mau kehilangan tim satelit dan akan berusaha untuk memilikinya kembali secepat mungkin.

Faktor lain adalah format MotoGP yang kurang bersahabat dengan kondisi tim Yamaha saat ini.

Minimnya pembalap membuat mereka makin sulit menjalani kompetisi dengan format yang ada.

"Kami tidak ingin menggunakan itu sebagai alasan, tapi kami tidak memiliki tim satelit yang lain dan kami harus bergantung pada dua pembalap untuk mengumpulkan informasi dalam waktu dekat."

"Lebih banyak pembalap yang kamu punya lebih mudah."

"Untuk kami, itu selalu lebih sulit," tambah Meregalli.

"Sesi yang sempurna bisa jadi FP2, tapi kamu harus mencoba mempersiapkan untuk balapan dan kemudian kamu harus terkualifikasi untuk masuk Q2."

"Format ini tak diragukan lagi sangat bagus untuk pertunjukkan, tapi kurang untuk orang-orang yang bekerja," terangnya




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X