JUARA.NET - Catatan impresif ditorehkan jagoan yang menang di UFC Vegas 71, Merab Dvalishvili.
Dia tidak hanya mengalahkan kompatriot senegara Islam Makhachev, Petr Yan, tetapi juga tampil begitu dominan.
Dilansir Juara.net dari UFCStats.com, keunggulan secara penuh dimiliki oleh petarung asal Georgia tersebut.
Dari sisi serangan signifikan, 147 darinya hanya bisa dibalas lawan sebanyak 75 kali.
Pemandangan lebih mengerikan bakal terlihat saat yang disoroti adalah usaha bantingan yang dia lakukan.
Bayangkan saja, Dvalishvili melakukan 49 kali usaha bantingan.
Catatan ini bahkan membuatnya memecahkan rekor UFC untuk usaha bantingan paling banyak dalam satu pertarungan.
Aksi menawan itu mengundang decak kagum dari pelatih, Ramazan Ismailov.
Membedah duel kemarin dia menyebut Dvalishvili telah menjelma jadi mesin kardio.
"Dvalishvili seperti sebuah mesin kardio," bebernya, dilansir Juara.net dari Sport-Express.ru.
Baca Juga: Di Tangan Jon Jones, Petaka Ciryl Gane juga Dialami Francis Ngannou
"Sepanjang duel Petr hanya berpikir bagaimana mempertahankan diri."
"Bukan masalah, karena ini adalah kekalahannya yang pertama di UFC karena sebelum-sebelumnya kontroversial."
"Saya pikir duel ini bakal membuat Yan semakin kuat."
"Tentunya jika dia tidak menyerah," tambah Ismailov.
Petr Yan datang ke pertarungan tersebut dengan catatan yang kurang baik.
Sebelumnya rekan senegara Islam Makhachev itu dikalahkan Sean O'Malley kendati hasil duelnya banyak diperdebatkan.
Meski begitu, Ismailov pada mulanya tetap menjagokan Yan.
Sayang, masalah stamina disinyalir membuatnya kalah kendati sudah bertarung dengan sangat baik.
"Saya pikir Yan bakal menang," ucapnya.
Baca Juga: Lewati Periode Rawan, Usman Nurmagomedov Sudah Jadi Jagoan Top
"Dia bisa menahan lawan dengan fisik yang lebih kuat seperti (Aljamain) Sterling."
"Secara fisik, Merab (Dvalishvili) lebih lemah. Dia tidak pernah bisa menahan Petr di kanvas."
"Yan bisa mempertahankan diri dari hampir seluruh usaha bantingan yang dia lakukan."
"Menurut saya stamina adalah hal penting dalam duel ini."
"Pada satu sisi, Petr mulai menunjukkan kekurangannya itu. Dia memang telah menunjukkan bahwa dia adalah pegulat yang bagus."
"Dia bisa bertahan dan mengontrol diri saat kondisi di bawah."
"Gaya bertarung tukang pukul Petr jadi agak sedikit terganggu, meski dia masih bisa melepas pukulan."
"Dia hanya lelah karena tekanan yang begitu konstan," imbuh Ismailov.
Baca Juga: Ide Buruk, Bos UFC Peringatkan Jagoan yang Tak Mau Lakoni Duel Perebutan Gelar Lawan Sahabatnya
Editor | : | Fiqri Al Awe |
Sumber | : | sport-express.ru, ufcstats.com |
Komentar