Ada Titik Kehidupan yang Mengubah Charles Oliveira Jadi Pembunuh Ganas di UFC

By Dwi Widijatmiko - Minggu, 9 Oktober 2022 | 08:30 WIB
Charles Oliveira mempertahankan sabuk juara kelas ringan setelah mengalahkan Dustin Poirier dalam gelaran UFC 269, Minggu (12/12/2021) WIB di Las Vegas.
TWITTER @UFC
Charles Oliveira mempertahankan sabuk juara kelas ringan setelah mengalahkan Dustin Poirier dalam gelaran UFC 269, Minggu (12/12/2021) WIB di Las Vegas.

JUARA.NET - Ada satu titik dalam kehidupan Charles Oliveira yang mengubahnya menjadi pembunuh ganas di UFC.

Hal tersebut coba dibedah oleh pengamat dan komentator UFC, Joe Rogan.

Dalam usia masih 20 tahun, Charles Oliveira datang ke UFC pada 2010 setelah dia mengoleksi 12 kemenangan beruntun tanpa terkalahkan.

Jagoan kelahiran 17 Oktober 1989 ini lantas bisa membuktikan hype yang menggiringnya ke UFC.

Dua kemenangan kuncian beruntun didapatkan Oliveira dalam dua penampilan pertama di oktagon.

Namun, setelah itu performa jagoan berjulukan Do Bronx itu naik turun.

Dalam 7 penampilan berikutnya, Oliveira hanya menang sekali, kalah 4 kali, dan satu laga berakhir no contest.

Baca Juga: UFC 280 - Islam Makhachev vs Charles Oliveira Jadi Wakil Bentrokan Sambo vs Jiu-Jitsu Besar-besaran

Sempat mengukir 4 kemenangan beruntun, Charles Oliveira kembali terjebak dalam inkonsistensi.

Dia kalah 4 kali dan menang hanya 2 kali dalam 6 penampilan berikutnya.

Baru setelah itu Oliveira bangkit dan mencatatkan 11 kemenangan beruntun sampai sekarang.

Selama periode kebangkitan itu, Oliveira tampil begitu ganas.

Hanya sekali dia gagal menang dengan kuncian atau KO.

Oliveira sukses menghabisi jagoan-jagoan elite kelas ringan UFC seperti Tony Ferguson, Michael Chandler, Dustin Poirier, dan Justin Gaethje.

Do Bronx juga tercatat menjadi juara kelas ringan dan masih akan berstatus raja seandainya sabuknya tidak dicopot karena kelebihan berat badan.

Menurut Joe Rogan, ada titik dalam kehidupan Oliveira yang mengubah dirinya menjadi monster tak terkalahkan.

"Sesuatu terjadi padanya," kata Joe Rogan dalam podcast-nya seperti dikutip dari BJPenn.

"Itu adalah contoh bagus saat kita menilai seorang petarung dari kekalahan yang dialaminya."

Baca Juga: Normalnya Islam Makhachev Bisa Kalahkan Charles Oliveira, Justin Gaethje Ingatkan Penggemar pada Kamaru Usman

"Jika Anda melihat kekalahan Charles dari Cub Swanson, kekalahannya dari Paul Felder, pasti Anda berpikir: 'Tidak mungkin orang ini adalah yang terbaik di dunia'."

"Sesuatu terjadi dan saya pikir itu adalah kelahiran anak perempuannya."

"Ketika anaknya lahir, dia mengubah semuanya."

"Charles menjadi seperti pembunuh yang sangat ganas," pungkas Rogan.

Anak pertama Oliveira yang diberi nama Tayla lahir hanya beberapa hari setelah dia mengunci Will Brooks pada 8 April 2017.

Sejak saat itu, kelihatannya semangat dan fokus Oliveira meningkat.

Dia sadar harus membuat perubahan dan Do Bronx mengganti tim.

Sebelum 2018 dia berlatih bersama Macacao Gold Team.

Sejak 2018 sampai sekarang, Oliveira bernaung di bawah sasana Chute Boxe Diego Lima.

Dulu Oliveira sering sekali gagal memenuhi berat badan.

Selama ditangani Diego Lima, masalah ini tidak dialami lagi oleh Oliveira.

Insiden kelebihan bobot di UFC 274 dianggap kontroversial karena kesalahan pada alat timbang badan yang digunakan.

Nyatanya, fokus Charles Oliveira tidak tergoyahkan dan dia sukses mengalahkan Justin Gaethje walaupun gelarnya sebagai juara dicopot.

Kini Oliveira memburu sabuk juara kelas ringan UFC lagi.

Dia akan diadu melawan Islam Makhachev dalam gelaran UFC 280 pada 22 Oktober mendatang di Abu Dhabi.


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : bjpenn.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X