Perebutan Gelar Bukan Fardu, Anthony Joshua Disarankan Bentrok Mangsa Tyson Fury

By Reinaldo Suryo Negoro - Selasa, 4 Oktober 2022 | 21:00 WIB
Paul Malignaggi menyarankan Anthony Joshua melupakan Tyson Fury dan berduel dengan petinju lain
TWITTER.COM/@PLAYBABAIJEBU
Paul Malignaggi menyarankan Anthony Joshua melupakan Tyson Fury dan berduel dengan petinju lain

JUARA.NET - Anthony Joshua disarankan mantan petinju, Paulie Malignaggi, untuk melupakan rencana duel dengan Tyson Fury.

Anthony Joshua memang tengah dalam pengejaran duel melawan Tyson Fury.

Pertarungan menghadapi Tyson Fury ini memang menawarkan sesuatu yang megah untuk Anthony Joshua.

Satu hal yang kiranya menarik bagi Anthony Joshua adalah sabuk juara kelas berat versi WBC milik Tyson Fury.

Baca Juga: Bersua Petinju Ini, Anthony Joshua Disebut Pelatih Mike Tyson Bakal Dibuat KO

Akan tetapi, negosiasi duel ini belakangan berjalan alot.

Pihak Anthony Joshua yang diwakili promotornya, Eddie Hearn, mengatakan bahwa Tyson Fury tidak benar-benar berniat menggelar pertarungan.

Eddie Hearn bahkan mengatakan bahwa Tyson Fury sebenarnya mengincar petinju lain seperti Mahmoud Charr untuk menjadi lawannya.

Tak pelak, nasib Anthony Joshua yang dihampakan Tyson Fury ini menuai keprihatinan dari mantan petinju, Paulie Malignaggi.

Pria berusia 41 tahun ini memberikan wejangan bahwa perebutan gelar dalam sebuah duel tinju bukan sebuah fardu atau kewajiban.

Paulie Malignaggi pun menyarankan AJ untuk segera beranjak dari Tyson Fury dan mengarahkan pandangannya ke sosok lain.

Salah satu petinju yang disarankan Magic Man untuk dihadapi Anthony Joshua adalah Deontay Wilder.

Baca Juga: Oleksandr Usyk Buka Peluang Duel Ketiga dengan Anthony Joshua jika Hal Ini Terjadi

“Mengapa segala sesuatu di kelas berat harus bermuara pada gelar?," katanya seperti dilansir Juara.net dari Championat.

"Mengapa Anthony Joshua harus melawan Tyson Fury?"

"Mengapa dia tidak bisa melawan Deontay Wilder?"

"Tidak ada sabuk yang dipertaruhkan dalam pertarungan ini."

"Tetapi, orang-orang akan ingin melihatnya."

"Lakukan setidaknya 10 ronde, toh duelnya tidak akan berlangsung selama itu."

"Mengapa gelar harus dipertaruhkan di mana-mana?"

Baca Juga: Cuma Diberi Waktu Sampai Senin, Eddie Hearn Sebut Tyson Fury Memang Tidak Niat Bentrok Anthony Joshua

"Organisasi mulai membuat lebih banyak sabuk dan orang-orang mengeluh tentang hal itu."

"Anda tidak perlu sabuk untuk menggelar pertarungan yang hebat."

"Anda membutuhkan petarung untuk berkumpul dalam gaya dan berada di tahap yang tepat dalam karier mereka," pungkas Paulie Malignaggi.

Deontay Wilder memang kerap membuat sebuah duel menarik untuk ditonton.

Contohnya, duel trilogi dirinya dengan Tyson Fury yang dilangsungkan pada 9 Oktober 2021.

Kala itu, Deontay Wilder dan Tyson Fury menampilkan duel yang kompetitif.

Kedua petarung mampu saling membuat lawannya roboh.

Baca Juga: Jawaban Menohok Deontay Wilder kala Disebut Tidak akan Menang Satu Ronde pun dari Oleksandr Usyk

Namun, Deontay Wilder akhirnya tidak bisa bangkit lagi usai dirobohkan Tyson Fury pada ronde ke-11.

Dengan kata lain, Wilder harus rela diberi label mangsa Fury usai diputuskan kalah KO.


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Championat


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X