Cuma Khabib yang Bisa Cepat, Jagoan Dagestan Lain Harus Menang 2 Digit untuk Dapat Perebutan Gelar UFC

By Dwi Widijatmiko - Selasa, 2 Agustus 2022 | 06:00 WIB
Jagoan kelas berat ringan, Magomed Ankalaev, dalam jumpa pers usai UFC 277 pada Minggu (31/7/2022) WIB di Dallas.
TWITTER @NEWS247PLANET
Jagoan kelas berat ringan, Magomed Ankalaev, dalam jumpa pers usai UFC 277 pada Minggu (31/7/2022) WIB di Dallas.

JUARA.NET - Kegagalan Magomed Ankalaev mendapatkan laga perebutan gelar kendati menang di UFC 277 semakin menjelaskan bahwa jalan jagoan Dagestan untuk menjadi juara memang "dipersulit".

Magomed Ankalaev meraih kemenangan TKO atas Anthony Smith pada gelaran UFC 277, Minggu (31/7/2022) WIB di Dallas.

Hasil itu adalah kemenangan ke-9 secara berturut-turut yang didapatkan penantang ranking 4 di kelas berat ringan itu sepanjang kariernya di oktagon.

Jagoan asal Dagestan ini langsung meminta perebutan titel setelah meraih kemenangan tersebut.

Akan tetapi, Bos UFC, Dana White, sudah menegaskan bahwa Ankalaev tidak akan mendapatkan laga perebutan sabuk juara setelah UFC 277.

Sang Presiden UFC berargumen bahwa Ankalaev hanya mengalahkan penantang ranking 5, bukan petarung yang peringkatnya lebih tinggi.

Baca Juga: Hasil UFC 277 - Hajar Anthony Smith, Magomed Ankalaev Menang 9 Kali Beruntun

Ankalaev tampaknya harus menang sekali lagi untuk mendapatkan duel perebutan sabuk juara.

Itu berarti Magomed Ankalaev mesti menang minimal 10 kali berturut-turut sebelum mendapatkan kesempatan menantang juara divisinya.

Situasi ini semakin mengonfirmasi bahwa tidak ada jalan mudah bagi jagoan asal Dagestan untuk menjadi juara UFC.

Sementara ada jagoan yang hanya perlu menang sedikit untuk mendapatkan title fight, petarung Dagestan harus menang berturut-turut dalam jumlah yang banyak.

Apa yang dialami Ankalaev akan mengingatkan penggemar pada Islam Makhachev.

Makhachev juga harus mengoleksi 10 kemenangan beruntun sebelum mendapatkan duel perebutan gelar.

Makhachev dijadwalkan menghadapi Charles Oliveira untuk pertarungan perebutan takhta di kelas ringan pada 22 Oktober mendatang. 

Hanya Khabib Nurmagomedov orang Dagestan yang bisa cepat mendapatkan sebuah title fight.

Dulu Khabib cuma butuh 8 kemenangan beruntun sebelum menghadapi Al Iaquinta dalam duel perebutan sabuk juara di kelas ringan.

Baca Juga: Bos UFC Ungkap Penyebab Magomed Ankalaev Tak Maju ke Duel Perebutan Gelar meski Menang 9 Kali Beruntun

Khabib tidak seperti Makhachev dan Ankalaev, yang butuuh mendapatkan kemenangan berturut-turut dalam jumlah dua digit.

Kendati demikian, jalan Khabib untuk menjadi juara UFC tetap terbilang lama.

Pasalnya, ada jagoan UFC yang bisa memperoleh laga perebutan sabuk juara dengan kemenangan beruntun yang sedikt.

Yang paling singkat adalah raja divisinya Magomed Ankalaev, yakni Jiri Prochazka yang hanya butuh 2 kemenangan untuk menantang juara.  

Dilihat dari sisi lain, Ankalaev sendiri sebetulnya bisa menempatkan dirinya lebih baik daripada Khabib atau Makhachev.

Melakukan debut di oktagon pada 2018, Ankalaev berkesempatan menjadi juara UFC lebih cepat daripada Khabib dan Makhachev dengan perhitungan tahun kalender.

Dengan asumsi mendapatkan laga perebutan sabuk juara pada 2023, Ankalaev bisa menjadi juara hanya dalam waktu sekitar 5 tahun.

Khabib butuh lebih dari 6 tahun sedangkan Makhachev sekitar 7 tahun kalau mampu mengalahkan Oliveira di UFC 280. 


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : Juara.net


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X