Jurang 66 Poin Terbentang, Ducati Anggap Pintu Rajai MotoGP 2022 Masih Terbuka

By Fiqri Al Awe - Minggu, 3 Juli 2022 | 21:00 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, merebut pole position pada kualifikasi MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Belanda, 25 Juni  2022.
MOTOGP.COM
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, merebut pole position pada kualifikasi MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Belanda, 25 Juni 2022.

JUARA.NET - Jurang berjarak 66 poin dari pemimpin klasemen MotoGP 2022, Fabio Quartararo, tak lantas membuat Bos Ducati, Paolo Ciabatti, kibarkan bendera putih.

Ciabatti merasa pembalapnya, Francesco Bagnaia, sudah tampil luar biasa pada seri Belanda beberapa waktu lalu.

Sebelumnya Ducati tertinggal 91 poin jelang MotoGP Belanda 2022.

Namun, tambahan 25 poin serta terjatuhnya Fabio Quartararo membuat mereka memangkas jarak di angka 66 poin.

Berkurangnya jurang inilah yang membuat Ciabatti optimistis.

Dia yakin bahwa persaingan jadi juara masih terbuka lebar.

Akan tetapi, Paolo Ciabatti juga sadar bahwa mengejar 66 poin bukanlah perkara yang mudah.

"Pecco menang secara luar biasa sedangkan Quartararo terjatuh dan tak membawa pulang poin," kata Paolo Ciabatti dilansir Juara.net dari Tuttomotoriweb.it.

"Jarak dengan pria Prancis itu sekarang cuma 66 poin."

"Sebelum balapan di Assen ada jarak 91 poin."

Baca Juga: Meski Menang, Murid Valentino Rossi Ketar-ketir saat Balapan di MotoGP Belanda 2022

"Angka tersebut memang banyak, tetapi masih bisa dikejar," sambungnya.

Ciabatti agaknya memang tipikal orang yang sangat optimistis.

Dia baru akan menyerah mengejar gelar juara MotoGP 2022 jika memang peluang tersebut nihil dari segi matematis.

Sebaliknya, Ciabatti merasa saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menyerah.

Terlebih lagi masih ada sembilan balapan yang bakal dilibas Francesco Bagnaia dan kawan-kawan pada paruh kedua musim mulai Agustus mendatang

"Kami menganggap kompetisi selesai jika tidak ada perhitungan matematis yang menunjukkan kami tidak bisa bersaing untuk menang," terang Ciabatti.

"Kecelakaan Bagnaia di Jerman dan Spanyol sangat berat, selain itu kami juga selalu kompetitif di setiap sirkuit."

"Pada awal musim kami punya masalah pendekatan dengan sepeda motor baru."

"Tetapi, masih ada sembilan balapan yang tersisa."

Baca Juga: Alex Marquez Gabung Gresini Racing, Ini Pesan Calon Rekan Setimnya

"Itu artinya kompetisi masih terbuka lebar," tambahnya.

Ducati praktis masih menjadikan Francesco Bagnaia sebagai gacoan mereka.

Ciabatti yakin murid legenda MotoGP, Valentino Rossi, tersebut bisa kembali temukan taringnya.

"Bagnaia adalah pembalap yang bertalenta," tukas Ciabatti.

"Selain itu, dia juga bocah yang punya kemampuan bagus dalam introspeksi dan mengkritik dirinya sendiri."

"Itu semua adalah karakteristik yang bisa membuatnya kembali kuat dan kembali menang."

"Kecelakaan Quartararo dan Aleix Espargaro membuat keadaan jadi lebih mudah."

"Tetapi, Pecco membalap dengan sangat baik dan finish di depan Marco Bezzecchi yang juga tampil tak kalah mengejutkan," pungkasnya.

Baca Juga: Empat Kali Nol Poin, Pembalap Ini Diklaim Bakal Jadi yang Paling Bikin Repot di Paruh Kedua MotoGP 2022


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : tuttomotoriweb.it


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X