JUARA.NET - Walaupun mengukir rekor kecepatan baru di MotoGP, bintang muda Ducati, Jorge Martin, hanya bisa finis di posisi ke-13 dalam balapan di Italia pada akhir pekan lalu.
Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, kembali membuat sensasi dalam penampilannya di MotoGP Italia 2022, Minggu (29/5/2022) di Sirkuit Mugello.
Mengendarai motor Desmosedici, Martin mampu ciptakan kecepatan spektakuler pada putaran kedua saat berada di trek lurus.
Martin mampu mencatatkan kecepatan 363,3 km/jam.
Angka ini memecahkan rekor top speed tertinggi sebelumnya milik Brad Binder (KTM) dengan 362,4 km/jam.
Tidak mudah bagi seorang pembalap MotoGP untuk menciptakan top speed sampai angka tersebut.
Baca Juga: Gagal Finis di MotoGP Prancis 2022, Jorge Martin Mulai Cemas Gagal ke Tim Utama Ducati
Selain karena setelan motor, risiko dalam mengendalikan motor dengan kecepatan batas maksimal tidaklah mudah.
Pembalap yang sedang bersaing memperebutkan tempat di tim utama Ducati itu bahkan mengakui betapa mencekamnya melaju dengan kecepatan seperti itu.
"Itu sangat berisiko karena saat masuk di tikungan pertama, rasanya gila mengetahui bagaimana angin menggerakkan motor," ucap Martin dikutip Juara.net dari Speedweek.
"Atau ketika berada dekat dengan pembalap lain yang mengeluarkan kakinya. Tetap saja, senang bisa melaju secepat itu."
Sayangnya, top speed yang berhasil diciptakan Martin tidak mengantarnya pada podium.
Pembalap 24 tahun itu hanya finis di posisi ke-13.
Sejak awal balapan, Martin telah mengalami nasib sial setelah terkena penalti mundur tiga grid start.
Merangkak dari papan tengah tentu tidak mudah bagi Martin walaupun motor Ducati-nya cepat.
Baca Juga: Jack Miller Pasrah Digeser Enea Bastianini di Tim Pabrikan Ducati
"Tentu saja, memulai dari belakang tidak membantu kami."
"Lap pertama gila, saya mencoba melewati beberapa pembalap tetapi mereka terus melawan."
"Sangat sulit untuk memperebutkan posisi yang bagus di awal balapan," jelas Martin.
Martin juga mengaku mengalami masalah pada persneling motornya sehingga susah memindahkan gigi.
"Di lap 6, saya mengalami beberapa masalah dengan gearbox."
"Saya tidak bisa berpindah dari gigi dua ke tiga dengan mudah."
"Masalah itu membuat saya kehilangan banyak waktu."
"Saya punya kendala besar pada tikungan terakhir dan pertama karena tidak bisa dengan mudah memindahkan gigi."
"Kadang-kadang saya harus mengoperasikan tuas empat atau lima kali untuk mengganti gigi," pungkas Martin.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar