JUARA.NET - Pembalap Mooney VR46, Luca Marini, mengomentari kebangkitan Francesco Bagnaia di MotoGP 2022 yang kemudian diperbandingkan dengan dirinya sendiri.
Francesco Bagnaia berhasil keluar dari kesulitan di awal musim dan memenangi MotoGP Spanyol secara dominan pada akhir pekan lalu.
Pembalap Ducati Lenovo tersebut mengakui bahwa kebangkitan itu terjadi setelah dia berhenti memaksa motor beradaptasi dengan dirinya.
Sebaliknya, Bagnaia yang kemudian menyesuaikan gaya membalapnya dengan kendaraan.
Cara ini mungkin bisa ditiru oleh Luca Marini, yang juga mengalami kesulitan pada awal musim MotoGP 2022.
Marini hanya memperoleh 14 poin dalam 6 balapan pertama.
Baca Juga: Francesco Bagnaia Ungkap Kunci Jinakkan Motor Ducati di MotoGP 2022
Marini mengamini bahwa cara seperti Bagnaia itu memang bisa dilakukan.
Akan tetapi, untuk saat ini, adik tiri Valentino Rossi itu merasa dia belum sampai ke level Bagnaia.
"Saya setuju, saya juga ingin melakukannya seperti itu," ujar Marini soal cara Bagnaia keluar dari kesulitan.
"Tetapi, Anda bisa mengatakan hal itu ketika semuanya sudah hampir sempurna," lanjutnya seperti dikutip Juara.net dari Speedweek.
"Kalau tidak begitu, Anda akan mengubah-ubah motor sampai merasa enak."
"Menurut saya, Pecco sudah mendapatkan perasaan bagus sejak balapan di Portugal."
"Dengan pengalamannya dan bantuan tim, dia kemudian tinggal melakukan sedikit penyesuaian."
Baca Juga: MotoGP Spanyol 2022 - Ngeri, Francesco Bagnaia Asli Sudah Kembali
Bagnaia sudah menjalani musim keduanya bersama Ducati Lenovo.
Sementara itu, tim Marini, Mooney VR46, baru saja masuk ke MotoGP setelah mengambil alih slot Esponsorama.
Jelas sekali ada perbedaan pengenalan mesin Ducati antara Bagnaia dan Marini.
"Untuk bisa melakukan hal itu, Anda sudah harus berada di kondisi 90 persen," tambah Marini.
"Sisa 10 persennya adalah banyak melibas kilometer sirkuit dan mendapatkan pengalaman."
"Kalau belum 90 persen, Anda akan terus membuat perubahan."
"Selalu lebih sulit menemukan kepercayaan diri dalam kondisi seperti itu," pungkas pembalap berusia 24 tahun itu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar