JUARA.NET - Setelah berhasil mengalahkan penantang nomor dua di kelas welter UFC, Khamzat Chimaev punya target melawan sang juara divisi, Kamaru Usman.
Pasalnya, Khamzat Chimaev saat ini telah naik ke peringkat tiga dalam daftar penantang kelas welter setelah kemenangannya atas Gilbert Burns di UFC 273 pada akhir pekan lalu.
Tidak bisa dibantah jika sebagai bintang baru UFC, Khamzat Chimaev selalu haus pertarungan dan menginginkan musuh-musuh terkuat.
Namun, untuk menghadapi Kamaru Usman, Chimaev tampaknya harus menyiapkan banyak sekali pelatihan.
Penampilan agresif dalam menjatuhkan lawan tidaklah cukup bagi Chimaev jika bertemu dengan petarung terbaik kelas welter di planet ini.
Baca Juga: Agungkan Kehebatannya, Jagoan MMA Ini Sebut Duel Lawan Raja UFC Jadi yang Paling Mudah
Faktor pengalaman untuk keluar dari tekanan juga akan sangat penting dalam menentukan kemenangan.
Hal pertama yang harus dipersiapkan petarung asal Swedia itu adalah pertahanan.
Masih teringat jelas dalam laga di UFC 273 melawan Gilbert Burns di mana Chimaev harus babak belur.
Dilansir dari situs resmi UFC, Chimaev menerima 119 serangan signifikan dari Burns.
Sebanyak 89 serangan berhasil mendarat di bagian kepalanya.
Catatan itu tidaklah cukup baik sebagai bekal melawan Usman mengingat sang juara kelas welter (193 cm) memiliki jangkauan lebih jauh daripada Burns (180).
Usman juga memiliki pukulan jab yang bagus dan bisa melakukan serangan yang lebih baik daripada Burns.
Selanjutnya, hal kedua yang harus diperhatikan Chimaev adalah mengendalikan situasi permainan di dalam oktagon.
Chimaev harus tahu kapan menyerang secara agresif, bermain bertahan, dan menahan lawan selama mungkin.
Bermain agresif melawan Usman sebagai petarung yang sarat dengan pengalaman bisa menjadi bumerang bagi Chimaev.
Bagaimana tidak? Terbukti pada pertandingan lalu melawan Burns, Chimaev berusaha tampil agresif dan merobohkannya sejak ronde pertama.
Alih-alih roboh, Burns malah terlihat sempat mendominasi dan memojokkan Chimaev beberapa kali.
Faktor lain yang harus diperhatikan petarung asal Swedia itu adalah kemampuan dalam menahan permainan lawan.
Hal ini bukan semata-mata pertahanan atas serangan lawan melainkan juga mencoba memaksa lawan selama mungkin untuk menghabiskan staminanya.
Baca Juga: Jika Tak Ingin Diremuk Si Gorila Pembunuh, Israel Adesanya Wajib Ganti Gaya Duelnya
Dalam urusan stamina, Chimaev terbilang petarung dengan energi yang luar biasa di oktagon.
Namun, dirinya masih kurang berpengalaman dalam menjaga stamina agar tidak mudah lelah.
Dalam pertarungan dengan Burns misalnya, Chimaev harus tetap menjaga fokus selama tiga ronde.
Hal tersebut sebelumnya jarang dia lakukan mengingat dirinya selalu berhasil mengalahkan musuh sebelum ronde pertama atau kedua selesai.
Sangat mungkin bagi Usman untuk menahan Chimaev sampai pada batasnya seperti yang dilakukan Burns di UFC 273.
Terakhir, hal penting yang harus diperhatikan Chimaev adalah berlatih mengatur agresivitas permainan.
Serangan yang membabi buta dan tidak akurat tentu hanya akan membuat Chimaev kelelahan.
Berbeda dengan serangan akurat yang terkoordinasi akan menyebabkan kerusakan signifikan kepada musuh.
Dilansir dari Sportskeeda, untuk melawan The Nigerian Nightmare, Chimaev harus belajar banyak dari laga Conor McGregor melawan Donald Cerrone.
Terlihat dalam pertandingan itu, McGregor tidak melakukan serangan yang membabi buta kepada musuhnya.
Sesekali dia hanya melancarkan serangan signifikan yang menghujani kepala lawan.
Permainan agresif dengan pukulan akurat bisa menjadi kunci kemenangan Khamzat Chimaev atas Kamaru Usman jika kelak mereka bertemu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Sportskeeda.com |
Komentar