Ini Ketakutan yang Melanda Valentino Rossi di Musim Terakhirnya, Penyebab Finis Terburuk?

By Reinaldo Suryo Negoro - Minggu, 23 Januari 2022 | 16:00 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menarik kantung mata dalam konferensi pers jelang seri pembuka MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Qatar, 26 Maret 2015.
TWITTER.COM/MOTOGP
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menarik kantung mata dalam konferensi pers jelang seri pembuka MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Qatar, 26 Maret 2015.

JUARA.NET - Valentino Rossi mengungkapkan ketakutan yang disebut-sebut membuatnya tidak bisa bertarung dengan maksimal sehingga mendapatkan finis terburuk di MotoGP 2021.

Valentino Rossi telah memutuskan pensiun dari lintasan MotoGP kala gelaran tahun 2021 berakhir.

Namun, ada hal yang sangat disayangkan dari keputusan pensiun pembalap berjulukan The Doctor ini.

Valentino Rossi menyelesaikan gelaran MotoGP 2021 sebagai pembalap yang finis di urutan ke-18.

Finis tersebut adalah yang terburuk dalam perjalanan kariernya.

Tentu hasil ini agak aneh jika melihat statusnya sebagai juara dunia sembilan kali.

Padahal, Valentino Rossi tidak melewatkan satu balapan pun dalam gelaran musim lalu.

Rivalnya, Marc Marquez, malah mampu finis di posisi jauh lebih baik kendati absen dalam empat balapan.

Baca Juga: Valentino Rossi Ungkap Sosok Orang Ketiga Biang Perceraian dengan Yamaha

Pastinya ada penyebab mengapa Valentino Rossi sampai bisa mendapatkan finis terburuk dalam kariernya.

Salah satu faktor yang diduga menjadi penghalang Valentino Rossi mengeluarkan potensi maksimal ini adalah ketakutan yang melandanya.

Dalam wawancara dengan Graham Bensinger, Rossi mengungkapkan hal yang ditakutinya dalam gelaran MotoGP 2021.

Mantan pembalap yang identik dengan nomor 46 ini mengaku takut karena harus bertarung dengan adiknya sendiri, Luca Marini.

Seperti yang diketahui, MotoGP 2021 adalah musim pertama Marini membalap di kelas utama.

Rossi juga mengatakan bahwa dia sering kali takut melakukan aksi agresif jika harus beradu dengan Marini.

"Saat dia di trek, saya sedikit takut dan bertarung bersama-sama tidak mudah pada awalnya."

"Ketika saya melihatnya, saya tahu itu dia dan sulit untuk mengambil tindakan agresif."

Baca Juga: Valentino Rossi Sebut Tolak Kontrak Honda Jadi Momen Besar dalam Kariernya

"Tetapi, kami bertarung beberapa kali di tahun 2021," kata Valentino Rossi seperti dilansir Juara.net dari Motosan.es.

Valentino Rossi sendiri terkenal sebagai pembalap yang memiliki gaya agresif saat berkendara.

Gaya membalap seperti ini yang disebut banyak orang membawa Rossi merengkuh gelar juara dunia.

Namun, dalam beberapa kasus, gaya membalap agresif ini juga membuat jengkel kompetitornya.

Salah satu rival yang merasakan agresifnya pembalap kelahiran Urbino ini adalah Casey Stoner.

Stoner pernah dibuat nyaris mengalami crash di MotoGP Amerika 2008 karena agresivitas Rossi hingga menolak menjabat tangannya.


Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : tuttomotoriweb.it


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

TERPOPULER

Close Ads X